Mohon tunggu...
Abdul Muntiqom Ms.
Abdul Muntiqom Ms. Mohon Tunggu... Wirausaha / Aktivis Hukum / Akademisi

For Real Impacts

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Genarasi Z dan Budaya "Soft Resign' , Tren Baru Dunia Kerja?

23 Juli 2025   14:52 Diperbarui: 23 Juli 2025   14:52 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
theprofesionalcentre.com

Di tengah dinamika dunia kerja yang makin cepat dan kompetitif, muncul sebuah fenomena baru yang banyak dibicarakan: soft resign. Istilah ini merujuk pada kondisi ketika seseorang, biasanya karyawan muda dari generasi Z, secara mental sudah "keluar" dari pekerjaannya, meski secara fisik masih hadir dan digaji.

Fenomena ini bukan sekadar tren viral di TikTok atau Twitter. Ini mencerminkan pergeseran nilai, ekspektasi, dan realita yang dihadapi generasi muda di dunia kerja saat ini.

Apa Itu Soft Resign?

Berbeda dari quiet quitting yang lebih pasif, soft resign terjadi ketika karyawan tetap menjalankan tugas, tapi tanpa antusiasme, inovasi, atau keterikatan emosional. Mereka hadir, tapi hatinya tidak di sana.
Sederhananya: mereka sudah ingin resign, tapi belum benar-benar mengajukan suratnya.

Mengapa Ini Terjadi pada Gen Z?

Generasi Z (lahir sekitar 1997--2012) tumbuh dalam era internet, krisis global, dan kecepatan informasi. Banyak dari mereka yang mengutamakan:

  • Keseimbangan hidup-kerja (work-life balance)

  • Lingkungan kerja yang suportif, bukan toksik

  • Tujuan dan makna dalam pekerjaan

  • Pengakuan dan pertumbuhan pribadi

Ketika harapan itu tak terpenuhi, sementara beban kerja dan tekanan meningkat, maka soft resign jadi pilihan yang "aman". Mereka bertahan karena belum dapat pekerjaan baru, tapi sudah berhenti secara batin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun