Mohon tunggu...
Tsalis
Tsalis Mohon Tunggu... Lainnya - -

Never give up

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Lika-Liku Drama Masuk PTN

23 Juni 2021   06:30 Diperbarui: 23 Juni 2021   07:33 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Setelah saya menemukan Jurusanya, lambat laun pilihan yang dulu pernah saya
inginkan, yakni kuliah di Jakarta tidak begitu menjadi skala prioritasku lagi. karena melihat ekonomi orang tuaku yang saya pikir akan menjadi kendala jika saya kuliah di Jakarta. Akhirnya saya pun lebih tertarik ingin kulih di Jogja yang memiliki kebutuhan hidup lebih murah dan kebetulan juga saya mempunyai keluaga yang tinggal dan berkeluarga di Jogja, sehingga mempermudah akses saya untuk kuliah di sana.

Hari demi hari pendaftaran kuliah sudah dibuka, pada waktu itu saya memiliki dua kesempatan untuk mengikuti pendaftaran, yakni di jalur SPAN-PTKIN, dan jalur Ketua OSIS di IPB. Untuk yang SNMPTN saya sudah gagal terlebih dahulu di seleksi pemeringkatan sekolah. Alhasil, karena saya tidak memiliki kesempatan daftar di jalur SNMPTN, saya tidak bisa daftar di jurusan Ilmu Politik.

Dari semua jalur pendaftan yang saya lakukan tidak ada satupun yang membuahkan hasil alias tidak lolos semuanya. Berikutnya saya daftar lewat jalur UMPTKIN dan jalur UTBK SBMPTN. Di jalur UTBK ini saya mendaftar di Universitas Airlangga dan UIN Sunan Ampel Surabaya dengan jurusan Ilmu Politik, sedangkan jalur UMPTKIN saya daftar dengan jurusan Hukum Tata Negara.

Di momen tersebut, tes UTBK merupakan tes yang saya prioritaskan. beberapa minggu sebelum tes ujian dimulai, saya memutuskan untuk belajar serajin mungkin demi mempersiapkan ujian UTBK tersebut. Di pagi sampai siang hari saya ikut les privat belajar Matematika yang tempatnya kurang lebih 15 kilo meter dari rumah, kemudian sore belajar sendiri di rumah dan malamnya mengerjakan soal yang diberikan sama guru les yang tadi. Begitu teruss …

Hari demi hari pun lewat, saya harus ke Surabaya karena ujian tes UTBK akan dimulai. Lagi-lagi ke Surabaya dengan nuansa gedung yang berada di serang jalan membuatku semangat untuk mengikuti tes dan juga membuatku insecure ketika melihat ada banyak orang-orang Tionghoa Suroboyoan yang sedang duduk di antrian tes sambil
belajar dengan super serius.

Setelah ujian selesai, beberapa minggu kemudian hasil tes kelulusan pun sudah keluar dan lagi-lagi saya tidak lolos, alhasil ini merupakan keempat kalinya saya ditolak di beberapa jalur tes, yakni jalur Ketua OSIS IPB, SNMPTN, SPAN-PTKIN. Tidak lama kemudian hasil ujian UMPTKIN pun menyusul sudah keluar dan setelah saya lihat, hasil masih tetap sama, yakni menunjukan tandah merah yang artinya tidak lolos, dan ini merupakan kegagalan yang kelima.

Kesempatan tinggal di ujung untuk periode tahun ini, yakni tinggal Jalur Mandiri. Di Jalur Mandiri sebenanya saya masih bimbang antara ikut mendaftar atau tidak, karena pengeluaran yang begitu banyak jikalau saya dinyatakan keterima dan lolos di jalur mandiri, akan tetapi karena banyak kampus yang menawarkan beasiswa untuk pendaftaran jalur mandiri ini. Saya pun semangat kembali untuk mendaftar di jalur tersebut. Adapun nama-nama kampus yang sempat saya daftari di jalur mandiri ini, yakni

1. Universitas Bakrieee = Hubungan International dan Kebijakan Publik
(Beasiswa Gemilang)
2. Universitas Airlangga = Ilmu Politik dan Administrasi Negara (KIP-K)
3. Universitas Negerei Semarang = Ilmu Politik dan IPS (KIP-K)
4. Universitas Negeri Surabaya = Andministrasi Negara dan Hukum
(Beasiswa Santri)
5. UIN Syarif Hidayatullah = Sejarah dan Peradaban Islam dan Ilmu Politik (BLU)

Beasiswa BLU merupakan beasiswa yang ditawarkan hanya untuk calonmahasiwa UIN yang mendaftar di Fakultas Adab. Adapun prodi yang ditawarkan adalah Sejarah Peradaban Islam, Sastra Bahasa Arab dan Tarjamah Selain prodi itu beasiswa ini tidak ditawarkan.


Dari semua daftar yang ada di atas, Alhamdulillah saya mendapatkan dua tanda hijau yang artinya lolos, sedangkan yang lainya tidak ada tembusan lebih lanjut karena ada beberapa persaratan yang belum saya penuhi. Adapun yang lolos, yakni di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta program jurusan Sejarah dan Peradaban Islam dengan basiswa BLU Fakultas Adab UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Bakrie program jurusan Hubungan International dengan Beasiswa Gemilang.

Saya pun harus memilih satu diantara dua pilihan tersebut, kemudian saya minta rekomendasi ke ibuku, dan alhasil, ibuku merekomendasikan agar saya masuk di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ada tiga kemungkinan mengapa ibuku merekomendasikan agar saya masuk di UIN, yang pertama karena kampusnya negeri bukan swasta dan ada nama Islam di belakangya, yang kedua karena ibuku tidak sanggup untuk membayar kehidupan kuliahku jika saya masuk di Universitas Bakrie walaupun dapat potongan harga lewat beasiswa dan yang terakhr karena ibuku suka dengan jurusanya, dengan harapan saya nantinya bisa menjadi seorang guru di kampung halaman seprti ibuku. (Ibuku merupakan seorang guru Taman Kanak-Kanak sedangkan bapak ku dulunya seorang nelayan hanya saja sekarang pindah profesi menjadi seorang wiraswasta)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun