Mohon tunggu...
Abdullah Puja
Abdullah Puja Mohon Tunggu... Administrasi - Absolut

Wong Ndeso...\r\nTuhan itu ada dan terasa serta logis..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengerti Agama, Tidak Mengerti Tuhan

23 Januari 2018   09:09 Diperbarui: 23 Januari 2018   09:36 1823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

oleh karena itu diwajibkan dalam setiap melaksanakan aktifitas apapun sebelumnya untuk membaca BASMALLAH,  yang artinya Mengatasnamakan ALLAH,  menghadirkan ALLAH,  untuk mendapatkan bimbingan langsung agar apabila pada proses aktifitas tersebut mendapat kendala, tidak mudah marah, putus asa atau kecewa, karena yakin bersama NYA, sehingga

mendapatkan hasil yang terbaik, walaupun tidak sesuai dengan keinginan hati.  

Namun pada kenyataannya masih banyak yang beraktifitas diawali dengan mengucapkan BASMALLAH, akan tetapi mengeluh akan hasil akhir yang tidak sesuai dengan keinginan, atau pada saat proses aktifitas mengalami kendala sedikit saja, timbul amarah, putus asa, kecewa, dan kalau diingatkan minta pembenaran, sebab MANUSIAWI, justru kita manusia, maka perlunya  menghadirkan ALLAH dan Mengatasnamakan NYA, lalu mendapatkan bimbingan NYA, namun seolah kita melupakan NYA tidak mau melibatkan DIRINYA, menganggap DIRINYA tidak ada, dengan amarah, putus asa, dan kekecewaan yang dilakukanya, padahal telah menghadirkan NYA  dengan mengucapkan BASMALLAH.

Inilah KEMUNAFIKAN, inilah perlunya KEINSYAFAN.

Begitu pula dengan membaca Kitab Suci Al-Qur'an yang dibaca dari sisi luar ke sisi dalam yaitu terbalik, tidak seperti Kitab atau buku pada umumnya, yang menyimbolkan bahwa mempelajari Ilmu Agama, atau bisa juga dikatakan Ilmu KETUHANAN,

lebih mengutamakan pembelajaran ke dalam diri pribadi sendiri (introspeksi diri), yang dirasakan sendiri  dan hasilnya untuk diri pribadi sendiri namun terbias dengan sendirinya  keluar diri pribadi, dan hasilnya yang tahu diri pribadi sendiri dan tentunya TUHAN YANG MAHA MENGETAHUI...


Oleh karena itu juga membaca Kitab Suci Al-Qur'an disebut dengan 'mengaji' yang artinya MENGKAJI, yaitu mengkaji diri, mengkaji alam,  dan segala bentuk apapun yang terjadi didalam dan diluar diri pribadi, yaitu berupa kondisi, situasi, yang semuanya itu  mempunyai nilai-nilai ibadah, agar lebih mendapatkan keyakinan yang ABSOLUT tentang KEBERADAAN NYA.

Ayat-ayat Suci dalam Kitab Suci Al-Qur'an sangat banyak mengandung Keberkahan dan Karomah NYA yang tersembunyi, oleh karena itu tidak bisa dibaca tanpa dikaji dengan KEINSYAFAN yang sangat dalam, selain tidak akan mengerti apa yang tersirat, juga didalam setiap Ayat tersebut seolah ada yang mendahului memanfaatkannya yaitu dari golongan bangsa Jin, dan sekutunya, oleh karena itu membaca satu ayat dengan syarat tertentu, atau dengan jumlah tertentu, yang datang membantu manusia adalah Jin, ciri-cirinya adalah cepat dan instan, karena kalau TUHAN yang mengabulkan akan dilihat dulu fitrahnya, waktunya, manfaatnya, kalau akan membuatnya merugikan diri sendiri, atau bahkan orang lain, maka tidak akan dikabulkan NYA, lain halnya dengan Jin dan sekutunya, asal sesuai persyaratan pasti akan diberikan olehnya..

Itulah salah satu penyelewengan dari Ayat-ayat Suci tersebut yang dapat dilakukan oleh Jin dan sekutunya, oleh sebab itu membaca Al-Qur'an tidak bisa hanya dibaca saja,  walau dibaca dengan suara yang merdu, dan menggetarkan hati, sehingga meleleh pula air mata, akan tetapi tanpa KEINSYAFAN yang dalam, akan sama saja dengan apabila menyanyikan atau mendengarkan sebuah lagu asing yang indah dan merdu, walau tidak mengerti arti kulasinya, atau arti katanya.

Semisal membaca Ayat seperti ini  :

"Maka apabila Aku telah menyempurnakan (kejadian)nya, dan Aku telah meniupkan roh (ciptaan)-Ku ke dalamnya, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun