Mohon tunggu...
Abdullah Hasan
Abdullah Hasan Mohon Tunggu... Mahasiswa

Bulutangkis, berenang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

keluarga sakinah dalam al-qur'an : membangun rumah tangga yang penuh kedamaian dan cinta

10 April 2025   18:00 Diperbarui: 10 April 2025   17:06 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendahuluan: Mimpi Semua Orang, Keluarga Sakinah

Di tengah dinamika hidup modern yang penuh tekanan, setiap orang mendambakan satu hal sederhana: rumah yang damai, keluarga yang tenang. Dalam Islam, konsep ini dikenal sebagai keluarga sakinah. Tapi apa sebenarnya makna sakinah menurut Al-Qur'an? Apakah sakinah hanya soal tidak bertengkar, atau ada makna spiritual yang lebih dalam?

Makna Sakinah Menurut Al-Qur'an

Kata sakinah berasal dari bahasa Arab: sakan () yang berarti tenang, menetap, damai. Dalam Al-Qur'an, istilah ini digunakan untuk menggambarkan ketenangan yang datang dari Allah, terutama dalam situasi yang penuh tantangan. Namun yang paling populer, sakinah digunakan dalam konteks hubungan pernikahan:

"Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan untukmu pasangan hidup dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa tenteram (sakinah) kepadanya. Dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih (mawaddah) dan sayang (rahmah)." (QS. Ar-Rum: 21)

Ayat ini menjelaskan tiga pilar utama dalam keluarga ideal versi Al-Qur'an:

  1. Sakinah (ketenangan jiwa)
  2. Mawaddah (cinta penuh gairah)
  3. Rahmah (kasih sayang penuh empati)

Ciri-Ciri Keluarga Sakinah dalam Perspektif Qur'ani

  1. Berbasis Ketakwaan, Bukan Hanya Cinta

Al-Qur'an menekankan bahwa ketenangan rumah tangga berasal dari hubungan yang dibangun di atas nilai-nilai ilahiyah. Ketakwaan menjadi pondasi utamanya (lihat QS. At-Tahrim: 6).

  1. Komunikasi Penuh Kasih

Al-Qur'an mengajarkan pentingnya musyawarah dalam keluarga (QS. Asy-Syura: 38), yang berarti setiap anggota keluarga didengar dan dihargai pendapatnya.

  1. Pembagian Peran yang Adil dan Saling Mendukung

Dalam QS. An-Nisa: 34, laki-laki disebut sebagai qawwam (pemimpin), tapi ini bukan dominasi, melainkan tanggung jawab untuk melindungi dan menyejahterakan.

  1. Pendidikan Anak yang Spiritual dan Moral

Dalam QS. Luqman: 13--19, diceritakan bagaimana Luqman menasihati anaknya dengan nilai-nilai tauhid, adab, dan kesederhanaan.

Tantangan Keluarga Sakinah Zaman Sekarang

Meski konsepnya abadi, membangun keluarga sakinah di era digital bukan tanpa tantangan:

  • Kecanduan gadget dan media sosial mengganggu komunikasi dalam rumah.
  • Tekanan ekonomi dan karier membuat waktu berkualitas makin berkurang.
  • Krisis nilai yang membuat banyak pasangan sulit membedakan antara cinta sejati dan sekadar gaya hidup.

Namun, Al-Qur'an tetap relevan sebagai panduan untuk membangun keluarga yang kuat secara spiritual dan emosional.

Langkah Membangun Keluarga Sakinah di Era Modern

  1. Prioritaskan Waktu untuk Keluarga
    • Keluarga bukan sisa energi, tapi prioritas utama.
  2. Bangun Ibadah Bersama
    • Shalat berjamaah di rumah, mengaji bersama, dan diskusi nilai Qur'ani bisa memperkuat ruh rumah tangga.
  3. Berlatih Sabar dan Empati
    • Ingat bahwa rahmah (kasih sayang) adalah pilar penting sakinah. Perbedaan bukan alasan untuk saling menyakiti.
  4. Konsultasi atau Terapi Bila Perlu
    • Tak ada salahnya mencari bantuan profesional atau bimbingan keluarga saat menghadapi konflik besar.

Penutup: Rumah Kecil, Surga Kecil

Keluarga sakinah bukan utopia. Ia bisa nyata jika dibangun di atas fondasi iman, kasih, dan saling pengertian. Seperti kata Nabi Muhammad SAW:

"Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya."(HR. Tirmidzi)

Dan Al-Qur'an sudah memberi blueprint-nya. Tinggal kita mau atau tidak membangunnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun