4. Kesatuan Perintah (Unity of Command): Setiap karyawan harus menerima perintah dari hanya satu atasan langsung untuk menghindari kebingungan dan konflik.
5. Kesatuan Arahan (Unity of Direction): Organisasi harus memiliki tujuan yang jelas dan setiap karyawan harus bergerak menuju tujuan tersebut.
6. Subordinasi dari Kepentingan Individual kepentingan Organisasi (Subordination of Individual Interests to the General Interest): Kepentingan individu harus ditempatkan di bawah kepentingan organisasi secara keseluruhan.
7. Pengupahan (Remuneration): Pembayaran karyawan harus adil dan layak, dan harus mencerminkan kontribusi mereka terhadap organisasi.
8. Pemusatan (Centralization): Tingkat pemusatan keputusan harus disesuaikan dengan situasi dan karakteristik organisasi.
9. Hirarki (Scalar Chain): Komunikasi di organisasi harus mengikuti rantai perintah yang jelas dari atas ke bawah, tetapi juga harus memperhatikan komunikasi horizontal.
10. Urutan (Order): Materi dan orang harus ditempatkan dalam tempat yang sesuai dan dikelola dengan cara yang teratur untuk meminimalkan kekacauan.
11. Keadilan (Equity): Perlakuan yang adil dan baik harus diberikan kepada semua karyawan.
12. Stabilitas Tenaga Kerja (Stability of Tenure of Personnel): Stabilitas dalam tenaga kerja membantu meningkatkan efisiensi dan kesejahteraan karyawan.
13. Inisiatif (Initiative): Karyawan harus diberikan kebebasan untuk mengambil inisiatif dan mengembangkan ide-ide baru.
14. Semangat Kesatuan (Esprit de Corps): Kerjasama dan semangat tim harus dipromosikan di antara karyawan untuk mencapai tujuan organisasi dengan lebih baik.