Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Amerika Serikat, Jepang, Kanada, dan Belanda dalam waktu singkat mencerminkan dua hal penting, yaitu cepatnya gerak diplomasi dan arah baru politik luar negeri Indonesia. Lawatan ini menunjukkan bahwa Indonesia mulai menegaskan perannya sebagai pemain aktif dalam percaturan global, bukan sekadar pengikut arus.
Di Jepang, Presiden Prabowo berhasil mengantongi komitmen investasi jumbo senilai Rp380 triliun. Angka ini bukan hanya sekedar nominal, melainkan pintu masuk bagi kerja sama baru di sektor ekonomi, energi, dan teknologi. Jika terealisasi, investasi tersebut bisa menjadi motor penggerak pertumbuhan dan transfer pengetahuan yang lebih luas.
Amerika Serikat menjadi panggung strategis lainnya. Melalui Sidang Umum PBB, Indonesia mendapat posisi penting sejajar dengan negara besar lain, dengan kesempatan untuk menyuarakan kepentingan negara berkembang. Tak hanya itu, dukungan FIFA terhadap pembinaan sepak bola muda juga memperlihatkan diplomasi olahraga mulai mendapat porsi dalam strategi hubungan internasional Indonesia.
Sementara itu, Kanada dan Indonesia menandatangani ICA-CEPA, sebuah perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif. Kesepakatan ini membuka jalan bagi produk Indonesia untuk lebih leluasa masuk pasar global sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok internasional.
Belanda memberikan warna berbeda melalui pengembalian 30.000 artefak bersejarah yang selama ini tersimpan di negeri kincir angin. Langkah ini bukan hanya soal benda budaya, melainkan bentuk pengakuan atas sejarah panjang Indonesia sekaligus pemulihan martabat bangsa.
Jika ditarik garis besar, lawatan empat negara ini menyentuh empat ranah penting: ekonomi, politik, olahraga, dan budaya. Semua capaian itu merepresentasikan strategi diplomasi yang lebih komprehensif dan berlapis.
Namun, penting dicatat bahwa hasil-hasil ini masih berupa kerangka besar. Tantangan berikutnya adalah memastikan komitmen yang tertuang dalam kertas perjanjian dapat diterjemahkan menjadi aksi nyata. Jika tindak lanjut dilakukan konsisten, Indonesia bisa semakin kokoh di panggung global sekaligus menegaskan posisinya sebagai kekuatan menengah yang diperhitungkan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI