Mohon tunggu...
Abdul Mutolib
Abdul Mutolib Mohon Tunggu... Guru - Pendidik dan pegiat literasi

Penulis buku teks pembelajaran di beberapa penerbit, pegiat literasi di komunitas KALIMAT

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kecakapan Komunikasi, Soft Skill untuk Sukses

8 Agustus 2020   08:42 Diperbarui: 8 Agustus 2020   08:43 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkin Anda pernah menemui orang yang pintar,  kutu buku, mampu menguasai banyak hal,  selalu mendapat nilai tinggi, namun cenderung pendiam dan tidak banyak bicara. Kalau diminta tolong mengajari suatu ilmu, dia susah memahamkan orang. Seakan-akan pinternya untuk diri sendiri. Ia cenderung introvert dan mengerjakan sesuatu sendiri.

Atau mungkin juga Anda pernah menemui orang yang banyak bicara, bawel, criwis, dan resek. Namun bicaranya banyak yang tidak jelas dan susah ditangkap maksudya.

Kira-kira orang-orang  seperti ini mengalami kesulitan tidak dalam dunia pekerjaan? Saya yakin semua menjawab 'ya'. Bahkan tidak hanya dalam dunia pekerjaan. Dalam pergaulan sehari-hari pun orang seperti ini sering mendapat hambatan.

Komunikasi adalah salah satu aktivitas yang sangat fundamental dalam kehidupan manusia. Dengan kualitas komunikasi yang tidak baik, maka akan menghambat relasi seseorang dengan orang lain dan lingkungannya termasuk dalam dunia kerja.

Dalam konteks meraih kesuksesan, kemampuan berkomunikasi dengan orang lain mutlak diperlukan. Salah satu faktor yang mendukung kesuksesan seseorang dalam banyak bidang adalah kemampuan menawarkan ide dan gagasan pada pihak lain.

Dalam dunia usaha, menawarkan ide dan gagasan, menawarkan proyek, dan menawarkan produk adalah ruh yang tanpanya usaha akan mati. Tanpa kemampuan komunikasi yang baik mustahil semua itu bisa berjalan.

Banyak orang yang memiliki ide-ide cemerlang atau inovasi-inivasi dalam hal tertentu, tetapi lenyap tertelan zaman begitu saja karna tidak tahu cara menawarkan dan memasarkannya.

Ada orang yang punya ide usaha yang banyak. Tapi ide itu sebatas ide dan tidak pernah menjadi kenyataan. Kendala utama biasanya adalah masalah fulus atau modal untuk melaksanakan idenya. 

Di tangan orang yang memiliki kemampuan komunikasi, masalah modal bisa teratasi dengan menawarkan ide usaha kepada orang lain. Apakah orang lain mau menjadi pemodal? Dengan kemampuan komunikasi yang efektif dan meyakinkan  akan banyak yang mau memberi modal.

Orang yang senang berbicara bukan berarti bisa berkomunikasi lho, karena komunikasi pada dasarnya adalah menyampaikan pesan melalui saluran atau medium tertentu untuk mendapatkan hasil. Jika ada orang yang sering berbicara namun lawan bicara tidak paham atau salah paham, maka ia hakikatnya  berbicara sendiri.

Di sinilah pentingnya komunikasi yang efektif. Meskipun setiap orang dapat  berkomunikasi dengan caranya masing-masing, tapi tidak semua orang mampu berkomunikasi dengan efektif. 

Komunikasi yang efektif tidak hanya berhasil mengirim pesan, namun pesan tersebut dipahami, disetujui dan direspon dengan tindakan yang diinginkan oleh orang yang mengirim pesan.

Komunikasi efektif dalam istlah Alquran adalah qaulan baligha, ucapan yang sampai dan tepat sasaran. Agar komunikasi tepat sasaran, gaya bicara dan pesan yang disampaikan hendaklah disesuaikan dengan kadar intelektual komunikan dan menggunakan bahasa yang dimengerti oleh mereka. Rasulullah bersabda: "Berbicaralah kepada manusia sesuai dengan kadar akal (intelektualitas) mereka" (H.R. Muslim).

Nabi Muhammad saw sendiri adalah contoh dan teladan terbaik dalam berkomunikasi. Selain dikenal sebagai pribadi yang sangat memberi perhatian terhadap lawan bicara,  beliau juga berusaha berkomunikasi sesuai dengan tingkat intelektual dan kondisi sosial orang yang diajak berbicara.

Contohnya adalah apa yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah. Dikisahkan Seorang laki-laki  datang kepada Nabi saw, kemudian berkata, "Istriku melahirkan seorang anak yang berkulit hitam dan aku tidak mengakui anak itu." Nabi saw bertanya, "Engkau mempunyai unta?" Ia menjawab, "Ya." Beliau bertanya lagi, "Apa warna kulit untamu itu?' Ia menjawab: 'Merah.' Beliau bertanya, "Apakah pada kulitnya terdapat warna kelabu hitam-hitam?" Ia menjawab: "Ya." Beliau bertanya lagi, "Dari mana warna itu?" Ia menjawab, "Mungkin warna itu berasal dari keturunannya." Maka beliau berkata, 'Inipun  mungkin saja berasal dari keturunannya.'"

Itulah cara Nabi saw  memberikan  pemahaman tentang genetik kepada orang dengan bahasa yang mudah dipahami oleh orang awam.

Selain komunikasi sehari-hari, hal lain yang harus dimiliki oleh setiap orang yang  mendambakan kesuksesan adalah kemampuan public speaking atau berbicara di hadapan orang banyak. Umumnya orang sukses memiliki kemampuan public speaking. Dapat dipastikan bahwa mayoritas orang yang menempati jabatan di suatu instansi memiliki kemampuan public speaking.

Public speaking sendiri adalah komunikasi lisan di depan orang banyak. Ini mencakup ceramah, presentasi, berdiskusi, memimpin forum, dan lain sebagainya.

Dengan kemampuan public speaking seseorang akan lebih percaya diri, lebih mudah bergaul dengan orang lain, dan bisa memimpin dan mempengaruhi orang lain.

Konon Mark Zuckerberg, pendiri situs jejaring sosial Facebook ini awalnya adalah orang yang pemalu. Dia sering gugup ketika harus berhadapan dengan wartawan. Tapi, kemudian dia memperbaiki dirinya. Dia berlatih khusus mengenai public speaking. Kini, kemampuan Mark menyampaikan presentasi atau berbicara di depan orang banyak, sudah tidak perlu diragukan lagi.

Di era industri 4.0 saat ini, komunikasi menjadi kebutuhan dalam banyak bidang. Banyak pakar yang menyebutkan era ini adalah era komunikasi.  Hadirnya teknologi digital dan semakin masifnya penggunaan internet mendorong perilaku sosial dan ekonomi baru dengan memanfaatkan media digital (baca:internet). Literasi digital mutlak harus dikuasai oleh siapa pun yang ingin membuka peluang sukses di era ini.

Pemasaran ide, produk, dan jasa sekarang membanjiri ruang media digital dan jejaring sosial di internet. Siapa yang bisa memanfaatkan teknologi digital untuk membangun komunikasi efektif, maka dialah yang paling berpeluang meraih keuntungan.

So, jangan berhenti belajar agar tidak tergilas oleh zaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun