Mohon tunggu...
Abd Samad
Abd Samad Mohon Tunggu... Pustakawan - Mahasiswa UINSI Samarinda

Hobi saya Adalah Fotografi dan berkebun. Saya juga tertarik dengan dunia politik dan hukum

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penyebab dan Upaya untuk Mengurangi Tingkat Pengangguran di Indonesia

30 Mei 2023   11:20 Diperbarui: 30 Mei 2023   11:29 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh : Muhammad Zidan Ali

( Mahasiswa Universita Islam Negri Sultan Aji Muhammad idris Samarinda )

 Pengangguran merupakan salah satu tantangan serius yang dihadapi oleh banyak negara, termasuk Indonesia. Tingkat pengangguran yang tinggi dapat berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi, stabilitas sosial, dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Dalam artikel ini, kita akan membahas penyebab utama tingkat pengangguran di Indonesia serta upaya yang dapat dilakukan untuk menguranginya.

1. Pertumbuhan Ekonomi yang Lambat: Pertumbuhan ekonomi yang tidak mencukupi untuk menciptakan lapangan kerja baru adalah salah satu penyebab utama tingkat pengangguran di Indonesia. Meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia relatif stabil dalam beberapa tahun terakhir, masih terdapat kesenjangan antara pertumbuhan ekonomi dan peningkatan lapangan kerja. Upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan inklusif menjadi penting dalam mengurangi tingkat pengangguran.

2. Ketimpangan Kualifikasi dan Keterampilan: Ketimpangan antara kualifikasi dan keterampilan yang dimiliki oleh angkatan kerja dengan kebutuhan pasar kerja juga menjadi faktor penyebab tingkat pengangguran yang tinggi. Banyak lulusan perguruan tinggi yang menghadapi kesulitan dalam mencari pekerjaan karena kurangnya keterampilan yang relevan dengan pasar kerja. Dalam menghadapi tantangan ini, diperlukan upaya untuk memperbaiki kesesuaian antara pendidikan dan pelatihan dengan kebutuhan industri dan pasar kerja.

3. Pertumbuhan Sektor Formal yang Terbatas: Sebagian besar lapangan kerja di Indonesia masih terdapat di sektor informal, seperti pedagang kaki lima dan pekerja rumahan. Pertumbuhan sektor formal yang terbatas menyebabkan keterbatasan akses terhadap pekerjaan yang stabil dan berpenghasilan layak. Upaya perlu dilakukan untuk mendorong pertumbuhan sektor formal, meningkatkan akses terhadap pekerjaan yang dijamin hak-haknya, dan melindungi hak-hak pekerja.

4. Kesenjangan Regional: Kesenjangan pengangguran antara wilayah perkotaan dan pedesaan juga merupakan masalah yang perlu diatasi. Tingkat pengangguran di pedesaan cenderung lebih tinggi daripada di perkotaan, terutama karena keterbatasan akses terhadap lapangan kerja yang produktif dan berkualitas. Diperlukan upaya untuk mengembangkan sektor ekonomi di pedesaan, meningkatkan infrastruktur, dan memberikan pelatihan keterampilan bagi penduduk pedesaan.

Untuk mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia, diperlukan upaya kolaboratif dari pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat secara luas. Beberapa upaya yang dapat dilakukan antara lain:

1) Peningkatan Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi: Pemerintah perlu mendorong investasi dalam sektor-sektor yang memiliki potensi besar untuk menciptakan lapangan kerja baru. Peningkatan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan akan memberikan dampak positif pada penurunan tingkat pengangguran.

2) Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Pelatihan: Pendidikan yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan pasar kerja perlu diprioritaskan. Sistem pendidikan harus disesuaikan dengan tuntutan pasar kerja, termasuk dalam hal pengembangan keterampilan teknis dan kewirausahaan.

3) Pembangunan Infrastruktur dan Peningkatan Akses ke Pekerjaan: Pengembangan infrastruktur yang meliputi jalan, jembatan, dan energi dapat membuka akses terhadap wilayah yang sebelumnya terisolasi dan menciptakan peluang kerja baru. Pemerintah perlu melibatkan sektor swasta dalam pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun