Mohon tunggu...
Abdy Busthan
Abdy Busthan Mohon Tunggu... Administrasi - Aktivis Pendidikan

Penulis, Peneliti dan Dosen

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Agama Kristen (PAK)

17 Agustus 2019   16:12 Diperbarui: 24 Juni 2021   08:12 4808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan Agama Kristen (PAK) | Sumber: pinterest.com

Gereja, sekolah dan semua lembaga serta instansi pendidikan berlabel Kristen yang ada sejak zaman dulu hingga saat ini, bukanlah penemu pendidikan Kristen. Tetapi lebih tepatnya dikatakan sebagai hasil dari pendidikan Kristen. Lalu, kapan dan dimana Pendidikan Agama Kristen (PAK) itu dimulai?

Sebagai dasar penting kehadiran Pendidikan Kristen, Busthan Abdy (2017:121) menegaskan bahwa tidak ada fakta yang dapat diketahui tentang kehadiran Pendidikan Kristen kecuali diketahui dalam relasinya dengan Allah. Tentu signifikansi pendapat ini dalam hubungannya dengan kehadiran Pendidikan Kristen adalah bahwa dengan kehadiran manusia sebagai ciptaan yang segambar dengan Allah, maka manusia harus memuliakan Allah melalui kehidupannya dimuka bumi ini. Sehingga konsep pendidikan secara Alkitabiah tidak hanya berbicara tentang ilmu pengetahuan semata, tetapi juga berbicara soal moralitas dan integritas hidup yang sesuai dengan panggilan dan tuntutan moralitas Allah.

Homrighausen & Enklaar (2004:1-2) berpendapat bahwa PAK bermula dari Allah, karena Dia sendiri yang menjadi Pendidik Agung bagi umat-Nya. Hal ini ditandai dengan terpanggilnya Abraham menjadi nenek moyang bagi umat pilihan Tuhan sekaligus Abraham dinobatkan menjadi bapa orang percaya. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang kehadiran PAK, Alkitab adalah tempat Allah sendiri telah menyatakan rahasia penciptaan manusia dan alam semesta, serta rahasia keselamatan-Nya melalui bangsa Israel. 

Baca juga: Kontribusi Pemikiran Freire untuk Pendidikan Agama Kristen di Indonesia

Pengertian Pendidikan Agama Kristen (PAK)

Hal pertama terkait pengertian Pendidikan Agama Kristen (PAK) adalah bagaimana terlebih dahulu kita memahami makna kata "Agama" dan "Kristen" yang mana pengertian keduanya membentuk substansi utama dari pendidikan yang berpondasikan pada nilai-nilai kehidupan Kristiani yang memancarkan kasih Kristus. Istilah agama berasal dari kata benda dari bahasa Latin, yaitu "religio", yang nominalizednya berasal dari salah satu diantara tiga kata kerja, yaitu: relegere (untuk berpaling terus-menerus/amati sungguh-sungguh); religare (untuk mengikat diri; kembali); dan reeligere (untuk memilih lagi). Dengan tiga makna yang berbeda dan hanya dengan analisis etimologis saja, maka tidak mungkin akan menyelesaikan ambiguitas untuk mendefinisikan agama, karena masing-masing poin kerja punya pemahaman yang berbeda tentang apa yang dimaksud "agama".

Selama periode abad pertengahan, istilah "agama" digunakan sebagai kata benda untuk menggambarkan seseorang yang telah bergabung dengan ordo monastik (a "agama"). Meskipun perubahan ini hanya terjadi dalam artinya kata saja, namun penting untuk dicatat bahwa istilah agama adalah terutama yang berhubungan dengan istilah Kristen. Yudaisme dan Hindu, misalnya, istilah ini tidak termasuk dalam vocabulary dari mereka.

Sementara untuk kata "Kristen", hanya muncul sebanyak 3 (tiga) kali dalam Alkitab, yaitu dalam kitab Kisah Para Rasul 11:26; Kisah Para rasul 26:28, dan 1 Petrus 4:16. Untuk pertama kali orang-orang percaya disebut Kristen adalah di Athiokia (Kisah 11:26). Namun perlu dipahami bahwa panggilan Kristen pada saat itu adalah panggilan kasar yang bersifat menyerang. Karena sebenarnya Kristen bukanlah tentang doktrin atau segala sesuatu yang dilakukan oleh orang-orang Kristen. Tetapi orang-orang dapat disebut Kristen karena mempunyai hubungan atau relasi dengan Kristus (Busthan Abdy, 2014).

Dalam Kekristenan, manusia akan menemukan kebebasan sepenuhnya melalui hubungannya dengan Allah. Kebebasan terpatri dalam kemampuan manusia untuk 'memilih'. Sehingga manusia yang dihadapkan dengan Allah dapat memilih untuk membina relasi atau berhubungan dengan Dia ataukah ia hidup tanpa Allah. Setiap pilihan mutlak memiliki konsekuensinya sendiri-sendiri. Jika manusia memilih untuk membina relasi dan berhubungan dengan Allah, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah mengimplementasikan ajaran Yesus Kristus melalui PAK di mana saja dan kapan saja agar kemuliaan Allah tetap nyata di dalam dunia ini.

Baca juga: Ragam Soal Asesmen Nasional pada Soal Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti TK dan SD

Jadi, permulaan munculnya Pendidikan Kristen selalu ditandai dengan terciptanya sebuah "hubungan" atau "relasi" yang baik dengan Allah, seperti dalam konteks penciptaan manusia. Karena Dialah yang memulai segala sesuatunya dan sumber dari ajaran PAK sejak dahulu, sekarang dan selamanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun