Mohon tunggu...
fajar abda'u
fajar abda'u Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Milyuner yang Memilih Hidup Miskin

22 Mei 2016   13:40 Diperbarui: 22 Mei 2016   13:50 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini merupakan kisah nyata dari Sulaiman Al-Rajh., Beliau dilahirkan dari keluarga miskin yang taat pada agama (Islam) di Bukairiyah wilayah Qassem, Arab Saudi. Ketika masih kecil keluarganya pindah ke Riyadh. Ayahnya membuka toko dan menjual pakaian. Sewaktu kecil sulaiman sering membantu ayahnya menjual kayu bakar dan menjadi kuli panggul, membawa barang-barang milik orang lain dan mendapatkan upah darinya. 

Sulaiman sekolah hanya sampai kelas dua SD setelah itu ia keluar dan lebih senang bekerja dan berdagang mencari uang. Ia juga sempat menjual mainan pesawat yang terbuat pelepah kurma. Mulanya ia membeli dari seseorang kemudian ia buka kembali pesawatnya, ia pelajari bagaimana cara membuatnya. Sampai ia sudah mahir merakit dan menyusun kembali maka ia mencari pelepah kurma dan membuat pesawat terbang mainan sendiri dan menjualnya separuh harga dari harga yang ia beli.

Ketika ia berusia 19 tahun ibunya memerintahkan untuk menikah. Ia menaati perintah ibunya , ia menikah dan uang tabungannya habis semua untuk biaya pernikahan. Setelah menikah Sulaiman ditawari oleh saudaranya bekerja dibidang penukaran uang yang baru dirintis saudaranya itu. Akhirnya mereka berdua semakin maju dalam usahanya sampai melebar bisnis mereka di bidang perkebunan, peternakan, dan lain-lain.

Jadilah Sulaiman Al-Rajhi sebagai milyuner dan juga seorang dermawan terkenal di dunia. Pada tahun 2011, kekayaannya diperkirakan oleh majalah forbes sebanyak 7,7 miliar dolar. Membuatnya menjadi orang terkaya ke 120 di dunia. Saar Foundation adalah sebuah lembaga amal terkemuka milik Sulaiman Al-Rajhi adalah seorang miliarder yang memilih tahun lalu untuk menjadi orang miskin tanpa memiliki uang tunai atau real estate atau saham yang dimilikinya sebelumnya. Ia menjadi miskin setelah mentransfer semua aset untuk anak-anaknya. Dan menyisihkan sebagiannya dana abadi dan amal sosial. Sebagai pengakuan atas kontribusinya yang luar biasa untuk melayani islam dan amal sosialnya untuk memerangi kemiskinan dan beliau juga pernah dipilih sebagai King Faisal Award.

Kisah Sulaiman Al-Rajhi, Seorang laki-laki yang mengukir kesuksesannya dari nol, mengandalkan semangat dan tekad. Sulaiman membuang kekayaannya yang besar dihibahkan bagian utama dari hartanya untuk anak-anaknya dan dipindahkan sebagian yang lain untuk wakaf. Dia harus melawan kemiskinan dan merasakan penderitaan selama masa kecilnya sebelum menjadi miliarder dengan kelapangan yang Allah berikan kemudia melalui kerja keras dan upaya yang tak kenal lelah. Kemudian ai tinggalkan untuk menjadi orang yang miskin. Sampai saat ini ia masih aktif di umurnya yang sudah menginjak 80 tahun lebih, tetapi beliau masih tetap berjiwa muda. Dia sekarang masih berkonsentrasi menjalankan amal sosial dibawah Yayasan Saar. Beliau aktif berpergian ke berbagai negri meninjau yang berkaitan dengan itu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun