Mohon tunggu...
Abd. Ghofar Al Amin
Abd. Ghofar Al Amin Mohon Tunggu... wiraswasta -

|abd.ghofaralamin@yahoo.co.id|

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Nyalo UPS, DPRD DKI Dapat Untung 321 Milliar

28 Februari 2015   05:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:23 1830
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1425052554999337814

[caption id="attachment_370823" align="aligncenter" width="526" caption="Salah satu suasana sidang DPRD DKI Jakarta (foto; detik)"][/caption]

DPRD DKI Jakarta diduga membuat anggaran siluman pada APBD Tahun 2014 dengan meng-insert anggaran pengadaan UPS (Uninterruptible PowerSupply) bagi sejumlah sekolah senilai total 330 milliar atau 6 milliar per unitnya. Dugaan ini diuangkapkan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang mulai membuka siasat praktik pemborosan uang rakyat oleh anggota DPRD DKI Jakarta dengan menyelipkan anggaran "siluman" itu.

Dia membeberkan data pengadaan perangkat uninterruptible powersupply (UPS) atau pasokan daya bebas gangguan pada APBD 2014 yang menghabiskan sebanyak Rp 330 miliar dengan harga sekitar Rp 5,8 miliar tiap unitnya. Basuki mencurigai perusahaan-perusahaan pemenang tender ini merupakan pihak yang sama. Ahok mengaku memiliki bukti bahwa ada 55 sekolah yang dianggarkan Rp 6 miliar untuk UPS.

Kecurigaan Basuki terhadap adanya praktik mark up (penggelembungan) anggaran itu semakin bertambah ketika ia mengomunikasikan pengadaan UPS pada APBD 2014 ini dengan salah seorang temannya yang juga ahli di bidang tersebut. Temannya memberi gambaran tentang UPS yang digunakan di kantornya. UPS dengan kapasitas 40 KVA (kilovolt ampere) bisa dibeli dengan dana sebesar Rp 163 juta dan UPS itu bisa mengamankan data sebanyak 60 unit komputer bila sedang mati listrik sehingga teman Basuki pun merasa heran UPS seperti apa yang harganya mencapai miliaran rupiah yang digunakan untuk sebuah sekolah.

Wow! Satu unit UPS seharga 163 juta di-mark up jadi 5,8 s/d 6 milliar. Itu artinya 55 unit UPS dengan harga standard sesuai spesifikasi yang digambarkan oleh teman Ahok hanya membutuhkan anggaran senilai 8,965 milliar, 9 milliar masih ada sisa! Yang terjadi di 2014, 55 unit UPS itu menghabiskan dana 330 milliar. Kalau benar berarti ada penggelembungan anggaran senilai 321,035 milliar, sekali lagi 321 milliar. Hebat, hebat.. DPRD DKI berhasil insert anggaran siluman plus sukses menjadi calo pengadaan UPS dengan keuntungan total 321 milliar, dan kalau dibagi rata untuk 106 anggota DPRD itu, per anggota mendapatkan keuntungan nyalo UPS senilai3.028.632.075. benar-benar gila!

Kalau dipotong komisi untuk perusahaan pemenang tender, dinas terkait, pihak-pihak terkait dan segala ruwet-rentengnya usaha percaloan ini, per anggota dewan masih bisa mendapatkan minimal 2 milliar per anggota. Terlebih jika perusahaan pemenang tender itu juga merupakan “perusahaan siluman” yang merupakan milik anak, istri dan keluarga anggota dewan sendiri, pasti keuntungan minimalnya masih bisa 2,5 milliar. Asyik bukan? Pantas saja begitu banyak orang yang ingin menjadi anggota dewan, memanfaatkan fungsi budgetinguntuk membuat anggaran siluman guna memperkaya diri sendiri. wih..wih..wiiihh....

Berikut 49 sekolah dari 55 sekilah yang dibeberkan Ahok menggunakan UPS senilai miliaran rupiah. Pengadaan UPS di Suku Dinas Pendidikan Tinggi Jakarta Barat tahun anggaran 2014 yang dilansir kompas :

1. PT Vito Mandiri, pengadaan UPS SMK 45 senilai Rp 5.822.608.000
2. Wiyata Agri Satwa, pengadaan UPS SMKN 42 senilai Rp 5.833.448.500
3. PT Dinamika Airufindo Persada, pengadaan UPS SMKN 35 senilai Rp 5.832.750.000
4. PT Debitindo, pengadaan UPS SMKN 17 senilai Rp 5.831.408.000
5. PT Hamparan Anugerah Sentosa, pengadaan UPS SMKN 13 senilai Rp 5.831.408.000
6. Lumban Ambar Berbakti, pengadaan UPS SMKN 11 senilai Rp 5.794. 822.000
7. CV Air Putih, pengadaan UPS SMKN 9 senilai Rp 5.830.044.000
8. Bentina Agung, pengadaan UPS SMAN 112 senilai Rp 5.831.760.000
9. CV Padang, pengadaan UPS SMAN 101senilai Rp 5.831.760.000
10. PT Multi Langgeng, pengadaan UPS SMAN 96 senilai Rp 5.833.410.000
11. CV Artha Prima Indah, pengadaan UPS SMAN 94 senilai Rp 5.832.035.000
12. PT Tinada Kuta Dairi, pengadaan UPS SMAN 85 senilai Rp 5.830.880.000
13. PT Tavia Belva, pengadaan UPS SMAN 84 senilai Rp 5.833.520.000
14. PT Greace Solusindo, pengadaan UPS SMAN 78 senilai Rp 5.826.810.000
15. PT Astrasea Pasirindo, pengadaan UPS SMAN 65 Rp 5.833.311.000
16. PT Elisa Mitra Inovatif, pengadaan UPS SMAN 57 senilai Rp 5.830.858.000
17. CV Wisanggeni, pengadaan UPS SMAN 56 senilai Rp 5.829.967.000
18. CV Tunjang Langit, pengadaan UPS SMAN 33 senilai Rp 5.832.618.000
19. PT Paramitra Multi Prakasa, pengadaan UPS SMAN 23 senilai Rp 5.834.290.000
20. CV Parameswara, pengadaan UPS SMAN 19 senilai Rp 5.832.200.000
21. PT Aurel Duta Sarana, pengadaan UPS SMAN 17 senilai Rp 5.832.805.000
22. CV Anugrah Mandiri Jaya, pengadaan UPS SMAN 16 senilai Rp 5.831.034.000
23. PT Barkanatas Dharma, pengadaan UPS SMAN 2 senilai Rp 5.837.337.550
24. Anugrah Cipta Karya, pengadaan UPS SMKN 60 senilai Rp 5.833.300.000
25. CV Bukit Terpadu Utama, pengadaan UPS SMKN 53 senilai Rp 5.833.289.000.
Totalnya sebesar Rp 145.763.712.050.

Pengadaan UPS di Pendidikan Menengah Jakarta Pusat:
1. CV Bintang Mulia Wisesa, pengadaan UPS SMAN 27 senilai Rp 5.831.375.000
2. CV Sinar Bunbunan, pengadaan UPS SMAN 25 senilai Rp 5.819.484.000
3. CV Widya Karya, pengadaan UPS SMAN 24 senilai Rp 5.825.380.000
4. PT Viento Lavende, pengadaan UPS SMAN 20 senilai Rp 5.834.950.000
5. PT Frislianmar Masyur Mandiri, pengadaan UPS SMAN 10 senilai Rp 5.832.530.000
6. Mitra Jaya Perkasa Abadi, pengadaan UPS SMAN 7 senilai Rp 5.837.832.000
7. CV Wisanggeni, pengadaan UPS SMAN 5 senilai Rp 5.829.967.000
8. PT Aurel Duta Sarana, pengadaan UPS SMAN 4 senilai Rp 5.832.805.000
9. CV Parameswara, pengadaan UPS SMAN 1 senilai Rp 5.832.200.000
10. CV Air Putih, pengadaan UPS SMKN 44 senilai Rp 5.830.044.000
11. PT Barkanatas Dharma, pengadaan UPS SMKN 16 senilai Rp 5.837.337.550
12. PT Dearma Pindo, pengadaan UPS SMKN 14 senilai Rp 5.839.174.000
13. CV Permata Padi Purnama, pengadaan UPS SMKN 3 senilai Rp 5.830.000.000
14. PT Hamparan Anugerah Sentosa, pengadaan UPS SMKN 39 senilai Rp 5.831.408.000
15. CV Padang, pengadaan UPS SMKN 1 Rp 5.831.760.000
16. PT Manggala Apulindo, pengadaan UPS SMKN 34 senilai Rp 5.833.960.000
17. PT Karunia Lautan Semesta Alam, pengadaan UPS SMKN 31 senilai Rp 5.835.170.000
18. CV Tunjang Langit, pengadaan UPS SMKN 27 senilai Rp 5.832.618.000
19. PT Putri Tonggi Mandiri, pengadaan UPS SMKN 21 senilai Rp 5.832.530.000
20. PT Putri Tonggi Mandiri, pengadaan UPS SMKN 19 senilai Rp 5.834.510.000
21. CV Anugerah Indah Mahakarya, pengadaan UPS  SMAN 77 senilai Rp 5.832.827.000
22. PT Ladita Berdua Karya, pengadaan UPS SMAN 68 senilai Rp 5.833.058.000
23. PT Astrasea Pasirindo, pengadaan UPS SMAN 35 senilai Rp 5.833.311.000
24. PT Berlian Kencana Sejahtera, pengadaan UPS SMAN 30 senilai Rp 5.831.870.000.
Totalnya mencapai Rp 139.976.100.550

Kalau beberan fakta di atas benar adanya, standing apllaus untuk Gubernur Ahok yang berhasil membongkar kasus APBD “siluman”, juga standing apllaus untuk DPRD DKI Jakarta yang berhasil melakukan alih fungsi budgeting-nya menjadi fungsi “percaloan”. Kalau begini, kira-kira siapa yang pantas untuk dimakzulkan? (Banyumas; 27 Februari 2015)

Save Jakarta!

Sebelumnya :

1.Amerika Serikat Incar 15 Pimpinan IS

2.Merindukan Jokowi Naik Esemka Lagi

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun