Mohon tunggu...
Abas Basari
Abas Basari Mohon Tunggu... Guru - Guru Biologi SMA Al Masoem

melakukan apa pun yang bisa, kalau boleh orang lain bahagia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pangeran Cekawood Part 8: Pilih Satu, Asal Jangan Aku!

2 Oktober 2022   18:20 Diperbarui: 2 Oktober 2022   18:23 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pangeran Cekawood Part 8 : Pilih satu, asal jangan aku !

"Kertas isian pilihan ekstra jangan lupa diisi dan diserahkan ke Bapak. Kalian saksikan demo dari masing-masing jenis ekstra ya", pesan Pak Subhan. Diakhir brifing, beliau berpesan untuk menentukan jenis ekstra yang dipilih.

Pak Subhan sebagai Wali Kelas 11 MIPA 5 mengajak seluruh siswa untuk mengikuti acara tersebut dengan baik.

"OK, Bapak hebat", jawab mereka kompak.

SMA Obor Indonesia tempat sekolah Cekawood terkenal dengan layanan ekstrakurikuler yang jumlahnya sangat banyak dibandingkan dengan sekolah negeri. Maklum, sekolah swasta bebas-bebas saja menentukan pilihan. Sasarannya adalah kenyamanan siswa selama berada di sekolah.

Di hari Jum'at, satu hari sebelum libur Sabtu, sekolah mengumumkan jenis-jenis ekstrakurikuler sekaligus dengan demo dari masing-masing jenis. Acara akan dipusatkan di dome.

Seluruh siswa tidak hanya kelas 11 tetapi kelas 10 pun akan segera bersama bergabung mengikuti acara. Sekitar 600 siswa mulai keluar kelas masing-masing menuju dome. Rupa-rupa sikap dan celotehan khas anak SMA. Termasuk anak-anak kelas 11 MIPA 5.

Bertiga anak-anak laki-laki berjalan beriringan, sesekali mereka jalan berhimpitan karena harus bergiliran masuk ke dome.

Cekawood, Cuki, Latif pun masih ngborol tentang pilihan ekstra nanti.

"Cuki, ente mau pilih apa", tanya Cekawood.

"Belum ada pilihan Cekawood, aku mau liat demonya dulu. Seru seperti tahun lalu", jawab Cuki.

"Aku belum ditanya nih !", seru Latif kepada dua temannya.

"Lu, mau pilih mana Latif", tanya Cuki dan Cekawood sambil kedua mukanya didekatkan ke muka Latif. Cuki dan Cekawood pun berlari meninggalkan Latif. Ketiganya cekikikan, menertawakan ulah mereka sendiri.

"Dasar, kalian ngaco, awas ya", seru Latif sambil lari mengejar kedua temannya. Ketiga berlarian menuju dome. Siswa lain sudah berkumpul disana. Nampak ramai sekali, peserta demo ekstra pun sudah pada siap dengan alat-alatnya atau bahan demo lain.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh", ucap Pak Subhan yang berdiri di panggung dengan gaya santai namun tetep menarik. Pak Subhan berperan sebagai MC pada acara ini. Membacakan susunan acara secara jelas dan lantang. Dimulai dari doa sampai sambutan. Acara teakhir MC diserahkan kepada Adiyatma Loka Sakti karena harus menggunakan bahasa mereka.

"Assalamu'alaikum sobat kawula muda, teman-teman generasi millenial", ucap Sakti mengawali pembukaan. Selanjutnya dia mohon izin untuk memandu acara ini sampai selesai.

"Sebelum demo ekstra, alangkah baiknya kita simak informasi penting dari Bapak Darius, selaku Koordinator Ekstrakurikuler", pinta Sakti.

"Sekolah kita memiliki 2 kelompok besar yakni kelompok Olahraga dan Imtaq-Iptek". Selanjutnya beliau memaparkan masing-masing kelompok.  Kelompok Olahraga ada Basket, Bola Voli, Mini soccer, Futsal, Badminton, Renang, Karate, Tae Kwon Do, Merpati Putih, Tarung Drajat, GBPI. Untuk kelompok Imtaq-Iptek ada KIR, Kewirausahaan, Olah Vokal, Public Speaking, Biola, Gitar Akustik, dan lain-lain.

Mirip seperti pasar pagi, penuh dengan dagangan maupun penjual. Sangat banyak dagangan ekstra yang dijajakan, pembeli pun siswa siap memilih dagangan tersebut.

"Saking banyak jenis ekstra di sekolah ini, kalau dibacakan pasti akan bosen. Silakan kalian simak secara baik. Kertas isian sudah diberikan. Di akhir acara mohon diisi dan dikumpulkan ke Wali Kelas untuk di data", penjelasan Pak Darius panjang sekali. Untuk acara demo diserahkan kembali kepada Sakti.

"Yuk,..simak demo ekstra berikut. Inilah Merpati Putih", seru Sakti. Diikuti dengan masuknya tim Merpati Putih. Seorang gadis membawa kendi diiringi beberapa temannya. Dari arah berlawanan datang seorang pemuda gagah. Tepat di hadapan gadis, dia melompat dan kaki dilebarkan terus menendang kendi. "Brak, brak, merpati bulu putih pun muncul dan terbang. Sontak hadirin bertepuk tangan. Kaget bercampur senang. Adegan mengagumkan.

"Tuh lihat, kalian teh ini adegan yang paling saya suka !", celoteh Idjul dari arah belakang sambil menepuk bahu dua teman-temannya. Rupanya mereka tak menyadari kalau Idjul datang menyelinap.

"Wah....dia lagi, ee..kemana aje coy ?", tanya Cekawood sambil nengok ke belakang

"Nah, ujug-ujug kan ada dia, ngagetin lagi, dasar Idjul !", seru Latif sambil menarik tangannya ke arah depan. Di luar dugaan Idjul malah tertarik.

"Gubrak,..aduh sakit nih !", teriak Idjul. Tubuh Idjul menindih bagian sisi teman-temannya. Kebetulan semua siswa duduk bersila di lantai.

 "Cekawood, itu si Sakti kapan belajar jadi MC ?", tanya Latif.

"Si Sakti ikut ekstra Public Speaking sejak kelas 10, gurunya Bu Eva", jawab Cekawood datar.

Suara Sakti kembali muncul membacakan urutan selanjutnya. Demo demi demo pun tampil. Aplaus maupun teriakan histeris penonton tak dapat dibendung. Siswa seolah menyaksikan atraksi, akrobat, atau adegan yang luar biasa. Suguhan istimewa di hari Jum'at.

"Kita pilih mana, habis acara harus sudah ada keputusan !", perintah Cekawood seperti pimpinan organisasi.

"Pilih satu ya asal jangan aku. Aku sudah ada yang punya", celetuk Idjul.

"Ya,..Idjul. Ente memang sudah ada yang punya. Ortu mu kan ?", tanya Latif sambil senyum sinis.

Teman-temannya tertawa riang melihat sikap Idjul yang mendadak baper. Idjul malah bertambah perilaku nyelenehnya.

"Ya,benar aku masih dimiliki ortu, tapi aku pun milik kalian juga kan !", tambah Idjul lagi sambil matanya berkedip-kedip. Tanpa pikir panjang teman-temannya pun menjawab "Meneketehe" sambil semuanya mengangkat tangan dan bahu, seolah cuekin saja.

"Kita isi form dulu sekarang !", ajak Cekawood menambahi setelah melihat teman-temannya agak lama merespon karena banyak bercanda.

"OK, bos. Siap 88 !", jawab mereka kompak.

Cekawood membacakan pilihan ekstra masing-masing temannya . Latif pilih Futsal, Idjul dan Cekawood pilih Basket, Cuki pilih Merpati Putih. Mereka memilih ekstra yang sama seperti waktu kelas 10. Pak Subhan sudah mengarahkan mereka dengan pendekatan secara personal. Untuk membentuk karakter sejak awal, dengan kegiatan ekstra diharapkan terwujud sesuai harapan.

Kembali Pak Darius naik ke atas panggung. Membacakan kapan dan tempat kegiatan ekstra, sekaligus mempersilakan peserta mengisi kertas isian pilihan jenis ekstra dan mengumpulkannya kepada Wali Kelas masing-masing.

Sakti menutup acara dengan mengajak temannya untuk membacakan doa terakhir kegiatan. Peserta dengan hidmat mengikuti acara terakhir.

"Pilih satu saja, asal jangan aku", Closing statement Sakti yang diikuti tertawa siswa karena mendengar kata-kata yang sedikit baper.

"Tuh Si Sakti saja sama pikiran dengan saya", Idjul masih ngotot ngomong karena mendapat dukungan Sakti selaku MC. Teman-temannya hanya tersenyum tipis. Hatinya memang setuju dengan ucapan Sakti.

Pak Subhan dari kejauhan yang memperhatikan gerak gerik mereka, khususnya Cekawood, dia merasa bangga dan bahagia. Hati Pak Subhan kembali berbisik kepada Sang Kholik, terima kasih sudah diberi kesempatan mendampingi mereka dengan do'a.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun