Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kepergian Pak Pi'i di Persimpangan Perbedaan Semakin Dalam, Selamat Jalan Buya

27 Mei 2022   21:38 Diperbarui: 27 Mei 2022   21:56 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keserhanaan buya Syafii Maarif. Sumber gambar : Suara.com

Kedudukan akal dan fungsi wahyu.

Manusia merupakan makhluk Tuhan yang paling sempurna dan mulia. Ketinggian, keutamaan dan kelebihan manusia dari makhluk lainnya terletak pada akal yang dianugerahkan Tuhan kepadanya.

Terlepas apakah buya Syafii telah mengadopsi pemikiran Fazlur Rahman apa tidak, faktanya dalam pribadi pak Pi'i dengan jelas dapat terlihat dia seorang pemuka agama yang nasionalis.

Di dalam dirinya ditemukan akhlak, budi pekerti, tutur katayang luhur dan pelajaran agama yang menyejukkan bukan saja untuk ummat Islam tapi juga untuk pemeluk agama lain bahkan untuk berbangsa dan bernegara.

Pengetahuannya yang luas dan hubungannya dengan sesama manusia termasuk dengan pemeluk agama lain telah banyak terekam dalam jejak digital betapa beliau bukan seorang tokoh agama biasa-biasa, tapi tokoh agama yang luar biasa.

Luar biasa karena telah berusaha mengimplementasikan pemikiran modern dalam Islam termasuk bagaimana mengenal Tuhan, mengenal alam semesta, mengenal makhluk tuhan lainnya termasuk pemeluk agama lainnya tanpa merendahkan nilai hakiki konsep Islam itu sendiri.

Tak heran akibat pandangannya yang maju dia dianggap kemajuan atau terlalu maju hingga disebut Islam Liberal, kebarat-baratan, kekinian dan sejenis dengan itu.

Namun tokoh agama, ulama, dosen, aktivis, sejarawan dan negarawan ini menanggapinya dengan tenang. Beberapa isu tentang demokrasi, pluralitas, hingga dialog antar agama dibicarakan atau dibahas dalam Maarif Institute membahas dari sudut pandang Islam modern.

Salah satu kutipan pandangannya tentang keberagaman dan Islam yang baik penulis ambil dari media sosial adalah sebagai berikut :

sumber : Twitter
sumber : Twitter

Namun demikian seperti kata pepatah, tak ada gading yang tak retak, penilaian negatif kelompok  islam garis keras (penulis TIDAK menulis islam radikal) yang telah menyusup ke berbagai sendi mulai dari pendidikan, sosial, ekonomi, politik, pemerintahan dan lain-lain terhadap buya Syafii juga tak terhindarkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun