Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Alutsista Senilai 1.760 Triliun Bukan Tempat KKN di Balik Renstra-3 MEF

4 Juni 2021   13:38 Diperbarui: 4 Juni 2021   13:57 1377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Data yang disajikan oleh oleh Macrotrends.net dari 2010 - 2019 memperlihatkan alokasi belanja memperkuat pertahanan militer Indonesia dalam periode tersebut tidak mencapai 1% dari GDP, kecuali pada jaman Orde Baru pernah mencapai 3% dari GDP pada 1975 ketika Indonesia menjadi "macan" milter di Asia.

Screenshot dari Macrotrend.net. Dok.penulis
Screenshot dari Macrotrend.net. Dok.penulis
Untuk Renstra ke 3 ini tampaknya Kemnhan akan "ngebut" mewujudkan ambisi tersebut jika tak pantas lagi disebut strategi. 

Menurut catatan yang diperoleh Indodefence.com, anggaran belanja militer Indonesia pada 2020 sebesar 14,3 milliar dollar AS atau setara dengan 180 triliun rupiah (meskipun seumber lain menyebutkan 120 triliun). Tampaknya besar sekali.

Jika itu terealisir ternyata BELUM ada apa-apanya dibandingkan dengan rencana ambisius Kementerian Pertahanan yang akan mewujudkan Renstra tahap 3 (hingga 2024) dengan anggaran sebesar 1.760 triliun setara dengan 122 miliar dollar AS dalam 3 tahun mendatang. 

Secara numerik angka itu terdiri dari 12 buah nol di belakang angka 1.760. Nilainya melebihi 1,7 kuadra triliun, banyak sekali. Jika dirata-ratakan setiap tahun butuh 40 miliar dollar atau 587 triliun rupiah

Terkait APBN angka tersebut melebih dari setengah angka APBN nasional 2020, itu berarti pemerintah tidak sampai mengorbankan anggaran untuk kementerian lainnya guna membantu mewujudkan cita-cita yang tertuang dalam buku putih MEF.

Tetapi rencana memordenisasi pertahanan negara juga sesuatu yang penting mengingat hampir 70% alutsista TNI masuk kategori sudah tua sebagaimana disebutkan anggota komisi 1 DPR RI dari Fraksi PDIP, Mayjen (pur) TB.Hasanuddin beberapa waktu lalu.

Upaya modernisasi pertahanan sebesar 1,7 kuadra triliun hingga 2024  kini hangat disorot sejumlah pengamat karena didalamya (diduga) condong pada program ambisisus yang berlindung di balik mewujudkan postur MEF.

Dugaan itu tidak sepenuhnya keliru sebab secara teoritis angkanya besar sekali, melebihi setengah APBN 2020, sulit dapat diwujudkan ditengah berbagai tantangan skala prioritas dihadapi negara ini. 

Namun demikian pertanyaan Connie "mau beli apa dengan anggaran sebesar itu" tentu saja bisa melihat pada daftar pembelian alutsista skala prioritas.

Screenshot tabel rincian target MEF disebutkan di atas dapat memberi jawaban, dana sebesar itu hanya bisa memenuhi renstra tahap 3 saja, tak cukup untuk memenuhi postur MEF secara utuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun