Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Anwar Sadat Puas "Melihat" Arus Damai Arab-Israel Saat Ini

24 November 2020   14:16 Diperbarui: 25 November 2020   09:33 941
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : Reuters via BBC.com

Perdamaian Mesir - Israel di awali oleh kunjungan Sadat ke Tel Aviv pada 19 November 1977. Dalam pidatonya di hadapan anggota Knesset Israel Sadat menyampaikan rencana damai dengan Israel yang disambut antusias oleh Israel dan sebaliknya menimbulkan marah, marah, dan marah pada umumnya negara muslim bahkan Mesir, negaranya sendiri.

Setelah itu diwujudkan dengan perjanjian untuk Timur Tengah yang disebut dengan "Perjanjian Cam david" ditandatangani Anwar Sadat, Menchem Begin dan Jimmy Carter pada 17 September 1978 pasca perungingan marathon 12 hari.

Egyptian President Anwar Sadat, U.S. President Jimmy Carter and Israeli Prime Minister Menachem Begin share a laugh at the signing of the Camp David Accords on September 17, 1978. ( David Hume Kennerly/Getty Images)
Egyptian President Anwar Sadat, U.S. President Jimmy Carter and Israeli Prime Minister Menachem Begin share a laugh at the signing of the Camp David Accords on September 17, 1978. ( David Hume Kennerly/Getty Images)
Dari salah satu butir perjanjian Timur itulah lahir perjanjian damai Mesir-Israel yang juga ditandatangani ketiga tokoh tersebut pada 26 Maret 1979 atau berselang 6 bulan pasca Perjanjian Camp David.

U.S. Pres. Jimmy Carter (second from left), Israeli Prime Minister Menachem Begin (left), and Egyptian Pres. Anwar Sadat clasping hands on the White House lawn after the signing of the peace treaty between Israel and Egypt, March 26, 1979. Bettmann/Corbis
U.S. Pres. Jimmy Carter (second from left), Israeli Prime Minister Menachem Begin (left), and Egyptian Pres. Anwar Sadat clasping hands on the White House lawn after the signing of the peace treaty between Israel and Egypt, March 26, 1979. Bettmann/Corbis
Langkah berani Anwar Sadat ketika itu menimbulkan penolakan sejumlah warga Mesir terutama berhaluan keras dan kelompok jihad.

Sejumlah negara Arab mengucilkan Sadat menyebutnya pengkhianat. Negara timur tengah dibuat terperangah dan marah besar. Sementara sejumlah negara mayoritas muslim di seluruh dunia membakar gambar tokoh Mesir dan Israel tersebut.

Kelompok Palestina (ketika itu) disatukan oleh Yasser Arafat mengutuk perjanjian tersebut seraya mengatakan perjanjian itu adalah perjanjian palsu dan tak akan bertahan lama.

Setelah itu muncul rencana pembunuhan terhadap Sadat dipimpin Letnan Satu Khaled Islambouli. Skenario disusun sedemikian rupa pada sebuah acara militer guna menjalankan "jihad" dalam pengertian jihad oleh kelompok jihadis muslim berhaluan keras, buhuh Anwar Sadat.

Anwar Sadat tewas ditempat setelah ditembaki puluhan butir peluru oleh sekelompok pasukan yang meloncat dari dalam truk dan pengawal di samping Sadat pada sebuah acara parade militer pada 6 Oktober 1981 dua tahun setelah perjanjian damai Mesir-Israel.

Pasca peristiwa itu kelompok penentang di seluruh dunia merasa puas meskipun hampir seluruh dunia dibuat terperangah.

Hosni Mubarak, wakil Presiden Mesir ketika itu terkena peluru nyasar. Sebuah peluru nyaris menghantam kepalanya ketika melesat ke arahnya dan merobek salah satu daun telinganya. Dia meneruskan kepemimpinan pasca Sadat meninggal dunia.

Mubarak terpaksa menjalankan perjanjian itu secara hati-hati sambil berusaha merangkul kembali kepercayaan dunia Arab dan palestina melalui dukungan besar Mesir pada dunia Arab dan Palestina meskipun tidak membatalkan perjanjian damai Mesir-Israel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun