Menyikapi Diamond Princess, beberapa perusahaan kapal Pesiar kini telah mengambil langah antisipatif terhadap kapal-kapal yang mereka operasikan.
Perusahaan Princess Cruises dan Carnival Cruises telah menerapkan langkah dramatis yakni melarang setiap calon penumpang dalam 14 terakhir (sebelum naik kapal) pernah atau mengunjungi daratan China.
Royal Caribbean bahkan melarang selama 15 hari seperti di atas tetapi termasuk Hong Kong. Tindakan ini dilakukan karena 1 dari 4 orang penumpang asal China yang turun di pelabuhan Bayonne New Jersey dicurigai terkena covid akhirnya dinyatakan positif terjangkit virus tersebut.
Sejumlah perusahaan kapal pesiar misalnya Norwegian Cruises Line dan Caribbean Line masih enggan mengatakan ada atau tidak ada kaitannya antara penrurunan penjualan dengan hadirnya Covid-19 yang mulai menggelegar awal Januari 2020 lalu.
Beberapa agen perjalanan mengatakan telah mulai menampakkan dampak negatif berupa penurunan pesanan 10% - 15%, sebagaimana diungkapkan oleh Tariro Mzezewa,salah satu kolumnis NY Times pada 12 Februari 2020 lalu.
Animo calon penumpang berlibur dengan kapal pesiar saat ini mulai menurun dengan semakin banyaknya calon penumpang membatakkan perjalanan mereka.
Royal Caribbean harus mengembalikan uang penumpang senilai 4 juta USD untuk sejumlah penumpang yang membatalkan tiket pesiar 4 hari di kapal-kapal perusahaan tersebut.
Perusahaan jalur pelayaran yang juga mengoperasikan kapal pesiar lebih dari 50 puluhan perusahaan dari AIDA Cruses perusahaan milik Jerman hingga Voyages to Antiquity milik Inggris. Kapal pesiar Diamond Princess dalam kasus ini adalah milik perusahaan Carnival Coperation & Plc milik Inggris.
Jika masing-masing perusahaan itu memiliki risiko yang sama (4 juta USD) maka total kerugian seluruh perusahaan kapal pesiar itu adalah 200 juta USD. Mungkin itu terlalu besar dan agresif, ambil saja 20% dari kisaran tersebut yakni 40 juta USD. Bukankah angka kerugian ini sangat besar?
Kerugian itu belum termasuk biaya perawatan kapal bekas virus Covid-19. Beberapa kapal pesiar ada yang dilarang bersandar ke pelabuhan saat ini seperti dialami The Westerdam, yang milik Carnival Coperation dilarang merapat ke Pelabuhan Thailand baru-baru ini, makin besar kerugiannya.