Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Dihantui Covid-19, Bisnis Kapal Pesiar Bersiap Hadapi Mimpi Buruk

18 Februari 2020   05:11 Diperbarui: 18 Agustus 2021   01:04 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : BEHROUZ MEHRI/AFP/GETTY IMAGES

Menyikapi Diamond Princess, beberapa perusahaan kapal Pesiar kini telah mengambil langah antisipatif terhadap kapal-kapal yang mereka operasikan. 

Perusahaan Princess Cruises dan Carnival Cruises telah menerapkan langkah dramatis yakni melarang setiap calon penumpang dalam 14 terakhir (sebelum naik kapal) pernah atau mengunjungi daratan China.

Royal Caribbean bahkan melarang selama 15 hari seperti di atas tetapi termasuk Hong Kong. Tindakan ini dilakukan karena 1 dari 4 orang penumpang asal China yang turun di pelabuhan Bayonne New Jersey dicurigai terkena covid akhirnya dinyatakan positif terjangkit virus tersebut.

Sejumlah perusahaan kapal pesiar misalnya Norwegian Cruises Line dan Caribbean Line masih enggan mengatakan ada atau tidak ada kaitannya antara penrurunan penjualan dengan hadirnya Covid-19 yang mulai menggelegar awal Januari 2020 lalu. 

Beberapa agen perjalanan mengatakan telah mulai menampakkan dampak negatif berupa penurunan pesanan 10% - 15%, sebagaimana diungkapkan oleh Tariro Mzezewa,salah satu kolumnis NY Times pada 12 Februari 2020 lalu.

Animo calon penumpang berlibur dengan kapal pesiar saat ini mulai menurun dengan semakin banyaknya calon penumpang membatakkan perjalanan mereka. 

Royal Caribbean harus mengembalikan uang penumpang senilai 4 juta USD untuk sejumlah penumpang yang membatalkan tiket pesiar  4 hari di kapal-kapal perusahaan tersebut.

Gambar ilustrasi oleh penulis dari berbagai sumber
Gambar ilustrasi oleh penulis dari berbagai sumber
Jika mengacu pada Royal Caribbean yang rugi senilai 4 juta USD di atas berapakah kerugian seluruh perusahaan kapal pesiar di dunia? 

Perusahaan jalur pelayaran yang juga mengoperasikan kapal pesiar lebih dari 50 puluhan perusahaan dari AIDA Cruses perusahaan milik Jerman hingga Voyages to Antiquity milik Inggris. Kapal pesiar Diamond Princess dalam kasus ini adalah milik perusahaan Carnival Coperation & Plc milik Inggris.

Jika masing-masing perusahaan itu memiliki risiko yang sama (4 juta USD) maka total kerugian seluruh perusahaan kapal pesiar itu adalah 200 juta USD. Mungkin itu terlalu besar dan agresif, ambil saja 20% dari kisaran tersebut yakni 40 juta USD. Bukankah angka kerugian ini sangat besar?

Kerugian itu belum termasuk biaya perawatan kapal bekas virus Covid-19. Beberapa kapal pesiar ada yang dilarang bersandar ke pelabuhan saat ini seperti dialami The Westerdam, yang milik Carnival Coperation dilarang merapat ke Pelabuhan Thailand baru-baru ini, makin besar kerugiannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun