Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Alergi Myanmar pada Rohingya dan Demokrasi

21 Mei 2015   21:01 Diperbarui: 9 September 2017   23:57 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tidak menarikkah OKI dan Liga Arab meneriakkan adanya diskirminasi terhadap muslim Rohingya karena lebih tertarik dengan perang doktrin dengan Iran, Hizbullah, Suriah dan dikotomi Syiah dan Sunni?

Segeralah AS, PBB, NATO, OKI bahkan Eropa memberi tekanan kepada Myanmar agar penegakan HAM dan Demokrasi bukan sesuai selera mereka, melainkan sesuai dengan aturan dunia yang telah mempunyai alat ukur dan standardnya.

Jeritan anak-anak dan wanita pengungsi Rohingya membelah gelapnya malam dan teriknya matahari dari tengah laut seakan membahana hingga seluruh ruangan gedung markas PBB di New York. Tapi mengapa lolongan itu tersapu begitu saja oleh persoalan lain yang lebih bermuatan ekonomis ketimbang Rohingya yang hanya mampu menangis, histeris  dan memelas kasihan.

Mereka telah lolos dari ancaman terbuang ke laut satu per satu, namun deritanya belum berakhir sebelum mereka mendapat tempat menetap yang jelas untuk mulai hidup yang baru. Myanmar pun lega tidak kepalang. Skenario ekspor itu sesuai harapan seperti gayung bersambut rasanya, ketika melihat negara-negara penerima manusia perahu Rohingya larut dalam haru biru, seperti menerima tamu atau saudara lama saja rasanya.

Salam Kompasiana

abanggeutanyo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun