Lapas Rajabasa Lampung dan seluruh rutan di Bandar Lampung juga sudah kelebihan penghuni alias overload, bayangkan saja kapasitasnya seluruh Lapas dan Rutan se Bandar Lampung hanya untuk 3137 orang, kini telah dijejali sejumlah 4373 orang narapidana dan tahanan atau kelebihan hingg 33%. (sumber : http://buanasumsel.com/lapas-dan-rutan-lampung-alami-over-kapasitas/). Konidis ini -menurut kacamata Gayus- tentu tak akan manusiawi untuk ditempati oleh napi sekelas Nazaruddin dan Anas (jika divonis dan dipenjarakan).
Lapas dan rutan di Jawa Timur, jangan tanya lagi. Jatim menduduki raking-1 overload se Indonesia. Kabarnya kini dari 36 Lapas dan Rutan se Jawa Timur overload sampai 35% menjadi 14.600 tahanan dan Napi. (sumber :http://donzpaz.blogspot.com/2011/12/overload-penghuni-lapas-di-jatim.html).
Semua Lapas di tanah air -kabarnya- telah penuh oleh tahanan. Direktur Jenderal Pemasyarakatan (PAS) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Untung Sugiyono, menyatakan bahwa jumlah penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Indonesia mencapai 135 ribu orang, sementara daya tampungnya hanya 99 ribu orang. (sumber : Di sini). Jika "kekhawatiran" Gayus ini terjadi akan kemanakah Nazaruddin dan para tersangka koruptor lainnya termasuk Anas jika benar-benar menjadi koruptor?
Mengingat ruang tahanan yang ada sudah "full booking" seluruh Rutan dan Lapas di tanah air, ada kemungkinan para TSK Koruptor dan penyuap yang telah menjalani proses sidang dan memperoleh keputusan masa hukumannya tidak akan jauh-jauh dari Jakarta. Selain itu, sudah tak mungkin lagi membuat Rutan istimewa untuk para Koruptor di tanah air sekarang ini bukan? Rasa-raanya ke tahanan bawah tanah pun sudah akan "tercium" cepat atau lambat, bukan?
Ini artinya ada kemungkinan bertemu dengan 'mereka' di Lapas yang sama, yaitu Lapas Cipinang akan sangat terbuka lebar. Lalu, apa jadinya jika Gayus bertemu dengan mereka-mereka new comer yang telah menghiasi blantika berita korupsi tanah air 2011 dan 2012? Apakah mereka nanti sempat teguran seperti pertemuan tanpa sengaja Abraham Samad dan Anas di salah satu Perguruan Tinggi di Surabaya minggu lalu?
Pantas Gayus merasa kuatir, bukan karena privasi Gayus terganggu, akan tetapi rasanya tak enak betul ssatu blok atau satu sel berhadap-hadapan dengan para tetangga yang pernah bersuara lantang padanya beberapa waktu lalu... Mungkin saja Gayus hanya bisa senyum mesem-mesem, ia pun bernyanyi lagu favoritenya dari Bimbo, dalam hatinya : "Ke Singapore engkau turut, ke bui pun engkau ikut...." he he..he..he..
Salam Kompasiana
abanggeutanyo