Sekarang, bandingkan dengan apa yang terjadi dalam fenomena anggota DPR RI.? Terlalu banyak hal-hal yang membuat rakyat kalang kabut bukan? Mari kita ambil contoh beberapa saja.
- Bolehkah anggota Kongres AS melakukan perjalanan ke LN dengan alasan studi banding dengan sangat rahasia atau jangan sampai diketahui warganya?
- Adakah anggota Kongres AS menciptakan peluang-peluang mengalirnya keuangan dan benefit-benefit sehingga lahirnya benefit ekslusif, seperti Dana Aspirasi, Rumah Aspirasi, Mobil anggota DPR, menertima travel Cek, melobi RUU atas pesanan kelompok atau badan usaha tertentu?
- Adakah anggota Kongres AS mencampuri urusan cabang pemerintahan lainnya seperti mempengaruhi penentuan calon Kapolri, Panglima Angkatan Bersenjata dan calon Gubernur Bank Indonesia? Kendatipun Senat AS diberi wewenang untuk memberi masukan dalam pengangkatan pejabat Nasional, fungsi mereka bukan mengkondisikan (mengatur angka) tapi melalui perdebatan yang benar-benar mengacu kepada unsur objektifitas. Hal yang sama untuk anggota Kongres, kendatipun kepada mereka diberikan wewenang meningkatkan pendapatan melalui pajak dan sebagainya, mereka laksanakan tugas tersebut BUKAN atas order atau pesanan pihak atau badan usaha tertentu.
- Anggota Kongres AS tidak ada yang molor dan tidur-tiduran atau ogah mengikuti sidang jika tidak ada uang sidangnya.
- Anggota Kongres AS tidak ada yang berkolaborasi untuk membelokkan janji-janji yang telah diungkapkan dalam program-program kampanye mereka.
Perseteruan Abadi partai berkuasa di AS vs di negara kita.
Dalam politik, tidak ada lawan dan kawan yang abadi, yang ada adalah Kepentingan yang abadi. Dalam sejarah pemilu AS, sejak 1828 telah terjadi 46 Pemilhan Umum. Dalam kurun waktu 220 tahun tersebut hanya ada 2 partai utama yang bersaing menjadi partai berkuasa, yaiyu Demokrat dan Republik.
Dalam kurun waktu 220 tahun itu, sebanyak 46 kali Pemili, partai Demokrat telah memenangkan Pemilu dan mengangkat Presiden dari partainya sebanyak 22 kali kemenangan. Sedangkan partai Republik sedikit unggul dengan 24 kali kemenangan. Presiden terakhir yang diangkat dari partai Republik adalah Gorge Bush, sedangkan Obama berasal dari partai Demokrat.
Apakah dalam kurun waktu 220 tahun itu aktifitas politik dan pemilu di AS telah membuat rakyat dan negara AS semakin sengsara dan terjerumus dalam percaturan badut-badut politik yang membuat negara mereka mundur beberapa langkah dari negara lainnya atau tetangganya, ternyata tidak bukan?
AS dalam kurun waktu tersebut telah menjelma menjadi negara super hebat dalam berbagai bidang dalam memajukan taraf hidup dan martabad bangsanya. Mengapa? Singkat saja. Semua aparat negara telah memahmi dengan baik 4 poin di atas. Ke Empat poin tersebut bermuara kepada Tiga Kata Pembukaan dalam Konstitusi AS, yakni : We The People (Kami adalah Rakyat).
Apa maknanya? Bagi pemerintah, mereka benar-benar menjunjung tinggi beberapa kebebasan yang tertera dalam ketentuan Bill of Rights warganya. Sedangkan bagi rakyatnya, pernyataan itu adalah representasi taat, patuh dan disiplin terhadap ketentuan pemerintah yang dijalankan hanya berdasarkan Konstitusi (ke 4 poin di atas).
Dalam kurun waktu 220 tahun perseteruan abadi dua partai utama tersebut tidak memperlihatkan adanya kenistaan dan dendam yang melemahkan posisi satu partai kepada partai lainnya. Apalagi ngambek alias memboikot kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh partai pemenang pemilu.
Di sisi lain, partai pemenang pemilu juga tidak serta merta menunjukkan ke partai yang kalah sebagai partai yang goblok bin tolol atau apes dan melemahkan posisinya lebih dalam tidak memperdulikan sedikitpun aspirasi dan masukan. Lebih ironis lagi parai berkuasa menganggap partai yang kalah sebagai partai yang terlarang karena dapat melemahkan atau menggembosi soliditas dan organisasi partai.
**********
Jika kita telah temukan perbedaannya, tentu kita telah mengetahui apa sebetulnya yang membuat negara kita seolah-olah tidak dapat dikelola dengan baik. Jika ada yang mengatakan bahwa kita baru berjalan 65 tahun sehingga tidak pantas dibandingkan dengan AS yang telah ratusan tahun berjalan, tunggu dulu.. Lihat ke sekitar kita. Tetangga kita ada yang baru 50 tahun telah bisa berlari kencang dan penih disiplin mengurus bangsa dan negaranya dalam tatanan disiplin dan profesional yang tinggi.