Mohon tunggu...
Abah Faiq
Abah Faiq Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Suka Ilmu, Senang Menulis, Cinta Keadilan, Benci Kedzaliman

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

12 Sosok Pemimpin Organisasi Politik di Indonesia

25 April 2013   14:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:37 1029
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sosok pemimpin di tubuh organisasi politik sangatlah urgen. Karena pemimpin berperan sebagai lokomotif yang menentukan arah dan kebijakan partai. Maka keberadaannya sangat diperlukan untuk menuntun bawahannya menempuh perjalanan untuk sampai kepada tujuan. Kali ini penulis tertarik untuk mengetengahkan sekilas tentang sosok pemimpin dua belas organisasi politik di Indonesia yang akan mengawal pertarungan politik di ajang pesta demokrasi lima tahunan pada tahun 2014 mendatang. Siapakah sosok-sosok itu? Marilah kita kenali satu persatu:

Petama: Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) yaitu Surya Dharma Paloh atau sering dipanggil Surya Paloh, ia dilahirkan di Kutaraja, Banda Aceh, pada 16 Juli 1951. Selain menjadi pengusaha Media Group, pendiri stasiun Metro TV, ia juga sebagai pendiri Partai Nasional Demokrat bersama Sri Sultan Hamengkubuwono X. Di bidang politik ia pernah menjabat sebagai anggota MPR RI selama dua periode. Latar belakang pendidikannya, ia pernah kuliah di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan Fakultas Sosial Politik di Universitas Islam Sumatera Utara, Medan.

Kedua: Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa yaitu Drs. Muhaimin Iskandar, M.Si., politisi muda ini sering dipanggil Gus Imin atau Cak Imin, ia dilahirkan di Jombang, Jawa Timur, pada 24 September 1966. Dalam bidang politik selain menjabat Ketua Umum PKB, saat ini ia merangkap sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI di Kabinet Indonesia Bersatu jilid dua. Latar belakang pendidikannya, ia sarjana Ilmu Politik lulusan UGM, dan meraih gelar magister bidang Ilmu Komunikasi di UI.

Ketiga: Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yaitu H. Muhammad Anis Matta, Lc., ia dilahirkan di Bone, Sulawesi Selatan, pada 07 Desember 1968. Politisi muda Indonesia ini lulusan sarjana di bidang Hukum Islam (Islamic Law) Al-Imam Muhammad Ibn Saud Islamic University cabang Indonesia (LIPIA). Ia pernah mengikuti pendidikan di Lemhanas tahun 2001. Kesibukannya di partai politik memaksanya menolak pemberian beasiswa program magister di Saudi Arabia dan di Amerika. Karir politiknya bermula dari menjabat sebagai Seketaris Jenderal Partai Keadilan (PK) selama empat periode, hingga akhirnya menjadi PKS. Sebelumnya ia menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI periode 2009-2014, namun akhirnya ia mengundurkan diri dari jabatan tersebut sekaligus dari keanggotaan DPR RI untuk memfokuskan pengabdian dirinya menjadi Presiden PKS. Sebagian orang menjulukinya sebagai ‘Soekarno Muda’ karena kepiawaiannya dalam berpidato tanpa teks di depan publik yang mampu menyedot perhatian, membakar semangat para hadirin.

Keempat: Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yaitu Megawati Soekarnoputri, ia dilahirkan di Yogyakarta, pada 23 Januari 1947. Puteri dari Proklamator RI ini pernah mengenyam pendidikan di bidang pertanian di Unpad dan psikologi di UI meskipun tidak sampai lulus. Karir di bidang politik, bermua menjabat sebagai Ketua Umum PDIP yang sampai sekarang belum tergantikan, kemudian menjabat sebagai Wakil Presiden RI kemudian menjabat sebagai Presiden RI periode 2001 – 2004.

Kelima: Ketua umum Partai Golongan Karya (Golkar) yaitu Ir. H. Abu Rizal Bakrie, ia dilahirkan di Jakarta, pada 15 November 1946. Pria yang biasa dipanggil Ical ini pernah mengenyam pandidikan di bidang teknik elektro di ITB. Pada mulanya ia berkarir di bidang bisnis, mengelola perusahaan Bakrie Group, sebagai pengusaha sukses ia pernah menjabat Ketua Kadin selama dua periode 1994-2004. Di bidang politik, ia pernah menjabat sebagai Menko Perekonomian periode 2004-2005, Menko Kesra periode 2005-2009.

Keenam: Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yaitu Prof. Dr. Ir. Suhardi, SS., M.Sc., lahir di Klaten, Jawa Tengah, pada 13 Agustus 1952. Ia adalah seorang akademisi yang pernah mengenyam pendidikan magister dan doktor di Philipina. Sebelum terjun ke bidang politik ia adalah seorang Guru Besar di kampus UGM dan sebagai Dekan Fakultas Kehutanan di kampus yang sama.

Ketujuh: Ketua Umum Partai Demokrat (PD) yaitu Jend. TNI (Purn) Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, ia dilahirkan di Pacitan, Jawa Timur, pada 09 September 1949. Ia pernah mengenyam pendidikan kemiliteran di Akademi Angkatan Bersenjata RI (Akabri), master di bidang manajemen Webster University, Missouri, Amerika Serikat, dan doktor di bidang ekonomi pertanian IPB. Pada mulanya ia berkarir di militer kemudian berkarir di politik pasca reformasi. Di bidang politik, karir pertamanya ia menjabat sebagai Menteri Pertambangan dan Energi Tahun 1999 pada kabinet Gusdur. Lalu ia menjabat sebagai Presiden RI dua periode 2004-2009 dilanjutkan 2009-sekarang.

Kedelapan: Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) yaitu Ir. M. Hatta Radjasa, ia dilahirkan di Palembang, Sumatera Selatan, pada 18 Desember 1953. Ia pernah mengenyam pendidikan di ITB di bidang teknik perminyakan. Karir politiknya bermula dari menjabat sebagai Menristek periode 2001-2004, Menteri Perhubungan periode 2004-2007, Mensesneg periode 2007-2009, dan menjabat sebagai Menko perekonomian RI periode 2009-sekarang.

Kesembian: Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yaitu Drs. H. Suryadharma Ali, M,Si., ia dilahirkan di Jakarta, pada 19 September 1956. Ia pernah mengenyam pendidikan sarjana di Institut Agama Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Karirnya di bidang politik, ia pernah menjabat sebagai Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 2004-2009, kemudian menjabat sebagai Menteri Agama RI periode 2009-sekarang.

Kesepuluh: Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) yaitu Jend. TNI (Purn) Wiranto, ia dilahirkan di Yogyakarta, pada 04 April 1947. Ia adalah politisi dan tokoh militer Indonesia. Karir militernya bermula dari menjabat Pangkostrad 1996-1997, Panglima TNI 1998-1999. Sementara karir di bidang politik bermula dari menjabat sebagai Menkopolkam 1999-2000.

Kesebelas: Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) yaitu Dr. Malem Sambat Ka’ban, SE., M.Si. atau sering dipanggil MS Ka’babn, ia dilahirkan di Binjai, Sumatera Utara, pada 05 Agustus 1958. Selain sebagai akademisi, ia berkarir di politik dengan menjadi anggota DPR dan MPR. Pada tahun 2004-2009 ia menjabat sebagai Menteri Kehutanan RI.

Keduabelas:  Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) yaitu Letjend. TNI (Purn) H. Sutiyoso, ia dilahirkan di Semarang, pada 06 Desember 1944. Ia adalah politisi dan tokoh militer Indonesia. Karirnya di bidang politik bermula dari menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta dua periode 1997-2007. Sementara karirnya di militer, ia pernah menjabat sebagai wakil Komandan Jenderal Kopassus, Kepala Staf Kodam Jaya, dan Panglima Kodam Jaya.

Itulah sekilas tentang sosok para pemimpin organisasi politik yang akan mengawal proses pesta demokrasi lima tahunan tahun 2014 mendatang. Dua diantara mereka pernah dan sedang menjadi Presiden RI, yaitu: Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono. Adakah satu dari sepuluh orang lainnya akan menyusul menjadi presiden RI periode berikutnya? Kita tunggu saja tanggal mainnya pada tahun 2014? ‘maybe yes maybe no’, yang jelas semuanya memiliki peluang ke arah sana.

Bila dilihat dari faktor usia, 8 orang dari mereka berusia di atas 60 tahun, 1 orang berusia di atas 50 tahun, dan 2 orang berusia di atas 40 tahun. Rekor pemimpin partai tertua diraih oleh Sutiyoso yaitu 69 tahun dan rekor pemimpin partai termuda diraih oleh Muhammad Anis Matta yaitu 44 tahun.

Bila dilihat dari faktor wilayah tanpa melihat asal suku mereka, 8 orang dilahirkan di pulau Jawa, 3 orang dilahirkan di pulau Sumatera, dan 1 orang dilahirkan di pulau Sulawesi. Trend yang berkembang di negara Indonesia, sejak awal kemerdekaan hingga sekarang, pemimpin di Indonesia didominasi oleh orang yang berasal dari pulau Jawa sehingga sebagian kalangan menyebutnya dengan istilah budaya politik ‘aristokrasi Jawa’, kecuali B.J. Habibie yang berasal dari pulau Sulawesi.

Siapakah yang akan menempati kursi panas di istana kepresidenan sana menggantikan Presiden SBY 2014 mendatang? Generasi tua kah yang berasal dari pulau Jawa dan Sumatera? atau anak muda Muhammad Anis Matta sang ‘Soekarno Muda’ akan mengikuti jejak langkah pendahulunya B.J. Habibie yang notabene sam-sama berasal dari pulau Sulawesi? Tentu, rakyatlah yang nanti akan memilih mereka atas izin dan bimbingan dari yang Maha Kuasa. Semoga Dia menganugrahkan pemimpin yang adil dan amanah di negeri sepenggal firdaus ini meminjam perkataan M. Anis Matta. Amin.

Salam sukses dari pecinta kebenaran.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun