Mohon tunggu...
Encang Zaenal Muarif
Encang Zaenal Muarif Mohon Tunggu... Guru - Guru, Penulis Lepas, Youtuber, Petani, Pebisnis Tanaman

Tak kenal maka tak sayang. Guru Bahasa Inggris di SMA Negeri 3 Banjar, Kota Banjar, Jawa Barat. Pemilik kanal YouTube Abah Alif TV dan Barokah Unik Farm. Mantan wartawan dan Redaktur Pelaksana SK Harapan Rakyat. Ketua Yayasan Al Muarif Mintarsyah sekaligus pendiri SMP Plus Darul Ihsan Sindangkasih. Kini aktif di PGRI dan diamanahi sebagai Ketua PGRI Cabang Kec. Banjar dan sekretaris YPLP PGRI Kota Banjar. Untuk menyalurkan hobi menulis, aktif menulis di berbagai media cetak dan media online. Karena seorang anak petani tulen, sangat suka bertani dan kini menjadi owner Toko Barokah Unik Tokopedia, yang menjual berbagai jenis bibit tanaman, di antaranya bibit kopi, alpukat dan lain sebagainya.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Nyalin dan Ngikis Menjelang Ramadan, Warisan Budaya di Kota Banjar Patroman

20 Maret 2024   22:27 Diperbarui: 26 Maret 2024   15:43 1409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada pepatah Sunda yang mengatakan Tan Hana Nguni, Tan Hana Mangke, yang artinya takkan ada manusia zaman sekarang jika tidak ada manusia zaman dulu (nenek moyang). Tradisi ngikis digelar sebagai upaya agar masyarakat tidak lupa terhadap jasa nenek moyang, serta menjadi pengingat bahwa hidup di alam dunia ini hanya sesaat. 

Dokpri. Diskusi budaya, di Sekretariat PGRI Kota Banjar, Rabu (20/3/2024).
Dokpri. Diskusi budaya, di Sekretariat PGRI Kota Banjar, Rabu (20/3/2024).

"Untuk Ramadan sekarang, tradisi ngikis dilaksanakan di situs Margayuda, yang terletak desa Jajawar, Kecamatan Banjar," kata Dadang Darulkutni, didampingi tokoh pemerhati budaya Kota Banjar, Rd. Friska Mahyudinsyah, S.Pd., M.Pd. 

Baik tradisi nyalin maupun ngikis, kata Dadang Darul, tidak mengikat harus dilakukan di situs tertentu. Pelaksanaanya kini disesuaikan dengan situasi dan kondisi masing-masing situs. 

Dadang Darulkutni menambahkan, Kota Banjar memiliki 28 situs bersejarah. Di antaranya Situs Singaperbangsa, Kokoplak, Pulo Majeti, Pasir Ipis, Salak Putih, Dalem Kanduruan, Margayuda dan situs lainnya. 

Sayang sekali, dari 28 situs tersebut, masih belum ada yang ditetapkan sebagai cagar budaya, karena belum dilakukan penelitian oleh tim ahli cagar budaya. 


"Penetapan sebuah situs menjadi cagar budaya harus melalui proses yang melibatkan para ahli. Makanya, situs-situs di Kota Banjar masih berstatus obyek diduga cagar budaya," kata Dadang Darul. 

Penelitian harus dilakukan oleh TACB (Tim Ahli Cagar Budaya) yang diberi SK oleh Walikota. TACB tersebut sebelumnya harus mengikuti ujian dulu entah itu di tingkat provinsi maupun di tingkat kementerian. 

"Karena Banjar belum memiliki TACB, maka untuk sementara harus mendatangkan tenaga ahli dari luar," pungkas Dadang Darul. 

Sementara itu, Rd. Friska menambahkan, Kota Banjar memiliki warisan budaya dan sejarah yang sangat erat kaitannya dengan Kerajaan Galuh. Letak Kota Banjar, sangat dekat dengan pusat kerajaan Galuh, Situs Karangkamulyan. 

Terkait Situs Karangkamulyan, baca juga Artikel Utama Karya Encang Zaenal Muarif : Menguak Sejarah di Situs Karangkamulyan

"Saya cenderung berasumsi bahwa Kota Banjar Patroman dulunya adalah sebuah kota yang memiliki peradaban tinggi, bisa jadi aktivitas kerajaan Galuh pun terkonsentrasi di sini," kata Rd. Friska.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun