Mohon tunggu...
Em Amir Nihat
Em Amir Nihat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Kecil-kecilan

Kunjungi saya di www.nihatera.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Diary

Shah Rukh Khan dan Puisi Tanya Tak Tercatat

30 November 2023   18:06 Diperbarui: 30 November 2023   18:39 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

TANYA TAK TERCATAT
oleh : Em Amir Nihat

Bertanya adalah bahasa kebutuhan
Hasrat terbaik yang dimiliki manusia
Untuk kehidupan dan kebiasaannya

Tapi kita tetap saja disini,
Seakan -- akan tanya telah raib
Tanya tak tercatat
Perihal kepemimpinan amanat negeri

Sudahkah bertanya tentang kejelasan kebutuhanmu pada calon pemimpinmu ?
Nasib kerja-mu, masa depan anak cucumu dan alammu ?

Bertanya adalah bahasa kebutuhan
Hasrat terbaik yang dimiliki manusia

"Tanya tak tercatat" adalah puisi perenungan saya yang lahir  setelah menonton video kuliah singkat dari Shah Rukh Khan  perihal pemilu.  Aktor legenda India itu memulai mukadimah kuliah-nya ( lebih tepatnya cuplikan film "Jawan") dengan mempertanyakan tentang apa kebiasaan kita sehari-hari.

Ternyata  sadar atau tanpa sadar kita setiap hari sering atau selalu mempertanyakan banyak hal apalagi jika itu urusan kebutuhan.  Shah Rukh Khan menggambarkan kebiasaan seseorang yang selalu mempertanyakan segala hal sebelum membeli makanan atau produk lainnya. Mereka akan bertanya apakah tepung yang digunakan murni, apakah ada batu di dalam nasi, atau apakah sabun tersebut bisa menghasilkan busa yang banyak. Hal serupa juga terjadi ketika seseorang ingin membeli motor. 

Mereka akan selalu menanyakan tentang kecepatan motor tersebut dan berapa harga purna jualnya. Bahkan ketika mereka ingin membeli obat nyamuk, mereka ingin tahu tahan berapa lama efeknya, bagaimana asap yang dihasilkan, dan bau apa yang keluar dari obat tersebut.

Saya menggambarkan bahwa mempertanyakan segala sesuatu tentang kebutuhan adalah hasrat terbaik. "Bertanya adalah bahasa kebutuhan
Hasrat terbaik yang dimiliki manusia" sebab dengan mempertanyakan apa kebutuhan kita maka itu artinya yang mendasar dari kehidupan kita berpotensi terpenuhi. Kebiasaan kita sehari-hari akan terpenuhi.

Jangan sampai kita malah terlena dan terkecoh hal -- hal yang aslinya tidak urgen bagi kebutuhan kita malah menjadi fokus utama. Maka saya memilih kata kebutuhan bukan keinginan sebab butuh pasti ingin tetapi ingin belum tentu butuh. "Tapi kita tetap saja disini, Seakan -- akan tanya telah raib" saya menggambarkan betapa banyak dari kita ternyata masih saja tertipu kepentingan -- kepentingan palsu yang  tidak mendasar. Dari gosip artis yang aslinya tidak penting bagi kebutuhan kita, pemujaan berlebihan pada capres sampai lupa mempertanyakan kebutuhan malah sibuk saling caci yang bukan hanya keluar dari persoalan kebutuhan tetapi malah memanaskan ego ke sesama, main game sampai lupa kewajiban, dll Begitu banyak "TANYA" yang telah hilang akibat kita sendiri yang memang sengaja menghilangkannya.

Dan dari sekian 'banyak tanya' ada tanya yang nampaknya  hilang yakni bertanya kebutuhan kita pada para pemimpin. "Tanya tak tercatat

Perihal kepemimpinan amanat negeri". Saya ingin menggarisbawahi bahwa pemimpin disini bukan hanya soal Capres dan Cawapres saja. Ini tentang semua kepemimpinan. Dari pemimpin keluarga, RT, RW, Kepala Desa, Pemimpin Ormas, Camat, Bupati, Gubernur, DPR, Presiden dll. Dan Kita harus   selalu fokus pada anak pertanyaan yaitu  kritis, kritik dan saran. Sebab dengan fokus ke ketiga hal ini diharapkan istilah tanya tak tercatat tak terjadi.

Problem selanjutnya yang membuat "kita tetap disini" adalah pemimpin yang otoriter. Tidak mau dikritik dan diberi saran. Kondisi ini bisa terjadi karena ada rasa kesombongan  pada pemimpin. Padahal jika diteliti ulang justru dengan ketiga hal ini ( kritis, kritik, saran ) pemimpin akan semakin terupgrade lagi kepemimpinanya karena celah kekurangannya ditambal dan kelebihan -- kelebihannya bisa lebih dimaksimalkan lagi. Artinya justru pemimpin sangat butuh ketiganya. Dan sangat fatal jika tiga faktor ini hilang sebab pasti akan stagnan. Tidak akan ada perkembangaan dan perbaikan.

Dan perihal kepemimpinan amanat negeri mestinya kita lebih giat lagi bertanya. Pertanyakan orang -- orang yang mencari suara kita. Bagaimana visi misi mereka soal pekerjaan kita ? Setiap indifidu pasti memiliki pekerjaan yang berbeda -- beda maka yang utama fokuslah pada pekerjaan masing- masing. Pantau dan pertanyakan. Apalagi kita tahu setiap calon pasti punya visi misi dan perwakilan di setiap daerah. Jangan bosan dan jangan malu untuk bertanya. Misalnya kerjaan kita adalah petani maka bagaimana soal pupuk murah dan mencukupi? Kalau panen malah impor kenapa ? Bagaimana biar padi laku dan harganya pantas buat para petani ? Bagaimana agar padi semakin berkualitas ? Dll

Jika kita melihat dari perspektif yang lebih luas, TANYA terdiri dari dua kondisi yaitu perorangan ( dan ini setiap indifidu harus selektif dan kritis ) dan pengorganisasian. TANYA yang sifatnya perorangan hanya urusan memilih atau tidak memilih, memihak atau tidak memihak, atau peduli atau apatis yang biasanya bisa tercapai jika urusannya skala kecil tetapi jika itu urusannya besar misalnya Negara maka TANYA perorangan hanya berdampak soal memilih saja maka diperlukan TANYA pengorganisasian karena punya posisi tawar yang lebih besar. Misalnya Serikat Buruh akan terlihat TANYA-nya karena suaranya bersatu menyeluruh. 

Sayangnya hal ini mungkin baru ada di serikat buruh ( ada sih serikat ojol tetapi pengorganisasiannya belum serapi serikat buruh ), kita belum melihat Serikat Petani, Serikat Tukang Becak, Serikat Penjual Bakso dll padahal andai mereka bersatu disetiap pekerjaannya maka apa yang menjadi TANYA oleh mereka akan lebih didengar oleh para pemimpin.

Semoga saja kita semua bisa kembali ke kesadaran awal yakni bahwa Bertanya adalah bahasa kebutuhan.  Kita sadar betapa pentingnya pertanyaan. Kita sadar betapa luhurnya pertanyaan. Kita sadar ada Tanya perorangan dan tanya pengorganisasian sehingga ke depannya akan ada serikat -- serikat yang serapi serikat buruh. Siap mempertanyakan kebutuhanmu pada pemimpinmu dan calon pemimpinmu ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun