Mohon tunggu...
Em Amir Nihat
Em Amir Nihat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Kecil-kecilan

Kunjungi saya di www.nihatera.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bertanya kepada Capres-Cawapres

19 Oktober 2018   09:05 Diperbarui: 19 Oktober 2018   09:51 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Pertanyaan kedua. Proklamator mengatakan : Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Jelaskan kepada Rakyat Indonesia, kapan pemindahan itu dilaksanakan? Dari siapa ke siapa? Semoga saja jangan ada yang menjawab dari penjajah Belanda ke NKRI."

"Pertanyaan ketiga. Pak Capres mohon jelaskan ini kepada rakyat. Belanda sampai hari ini tidak mengakui kemerdekaan RI, bagi Belanda, Indonesia tidak pernah merdeka atau tidak perlu merdeka. Sebab kalau Belanda mengakui itu artinya ia harus membayar kepada Indonesia atas penjajahan yang dilakukannya sehingga Belanda mengklaim hanya melakukan dagang yang didoktrin sebatas VOC. Mohon dengan mohon jelaskan secara logis bahwa sekumpulan orang yang digaji oleh rakyatnya, justru berkuasa atas rakyat dan negaranya? Ini bagaimana?"

"Pertanyaan terakhir, Pak. Tunjukan kepada rakyat satu fakta saja bahwa rakyat adalah pemilik saham NKRI? Kapan rakyat yang berposisi sebagai pemilik saham itu menikmati dan berperan pada percaturan hal demikian? Jika rakyat adalah pemilik saham NKRI mengapa masih banyak rakyat yang miskin dan anehnya kalian para politikus yang digaji oleh rakyat malah kaya raya? 

Apa kalian ini memang membohongi rakyat dengan semua agenda kalian? Bersediakah kalian mengakui bahwa kalian ini adalah TKI (Tenaga Kerja Indonesia) alias pembantunya rakyat Indonesia sehingga seharusnya yang kaya adalah rakyat? Mengapa rakyat yang pemilik saham NKRI justru masih banyak yang miskin? Mengapa kalian para politikus yang berperan sebagai pelayan rakyat malah kaya raya? Apa ini bukan namanya pembodohan dan pengkibulan nasional?

Para Capres-cawapres bengong dan tidak bisa menjawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun