Mohon tunggu...
Aafajar
Aafajar Mohon Tunggu... Guru - Guru PAUD

Pembelajar Yang Tidak Pernah Pintar (email : aafajaroke@gmail. com)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Celoteh Positif Si Kecil, Informasi Positif dari Istana Qur'an Indonesia

16 September 2018   06:44 Diperbarui: 16 September 2018   08:11 568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi : Santri Kecil Istana Qur'an Indonesia

Zaman now, serangan informasi kerumah kita sulit untuk dibendung. Dari berbagai arah informasi itu datang, masuk hingga ke dalam kamar bahkan ke dapur mengacak tatanan nilai yang ada atau yang hendak diramu. Meski dibangun tembok yang besar dan tinggi sebagai benteng pertahanan, informasi tersebut dapat menjebol nya, minimal melubangi nya hingga bisa meniupkan aroma serangannya melalui lubang tersebut.

Media penyebar informasi jumlahnya lebih banyak dari kegiatan positif yang ada di masyarakat. Informasi memang ada yang positif dan ada yang negatif. Yang positif tentu sangat diharapkan, namun sangat sedikit, bahkan hampir tidak ada media yang menyampaikan hal yang positif. Kebanyakan informasi yang disajikan negatif yang tidak layak dikonsumsi. Terutama untuk anak - anak yang pikiran nya masih bersih, jiwa nya masih positif, sehingga sangat mudah menerima informasi apapun yang datang.

Tayangan televisi minim informasi positif. Sinetron, film hanya menonjolkan informasi kehidupan hedonis, permusuhan, hasrat seksual, dan percintaan roman recehan. Tayangan diskusi hanya menghadirkan perdebatan pepesan kosong yang membingungkan publik. 

Tayangan anak pun, minim edukasi dan diselimuti oleh iklan penyebar informasi pendukung terciptanya generasi hedonis dan konsumtif. Tayangan berita, informasi nya marak seputar gosip, kriminalitas dan politikus yang berstrategi memperebutkan jabatan.

Ditambah lagi oleh dunia maya (media sosial) yang turut andil besar menjadi ladang penyebar virus informasi negatif. Yang pada akhirnya banyak penggiat medsos yang terkena virus tersebut, turut menyebarkan dan menciptakan kenegatifan di dunia nyata tempat ia tinggal (masyarakat).

Jika keluarga sebagai unsur terpenting dari sebuah negara mudah terserang informasi negatif. Di tambah masyarakat sebagai lingkungan tempat berkumpulnya keluarga juga begitu mudah terserang.  Maka negara ini perlu berkerja ekstra keras untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan beradab sesuai yang diharapkan.

Karena setiap informasi yang di dengar, di baca, akan masuk kedalam pikiran membentuk pos sesuai jenis informasi tersebut. Sebuah informasi yang sering didengar, dilihat, dibaca semakin memperkuat pos yang terbentuk hingga dapat dengan cepat mengkomandoi seluruh tubuh untuk bergerak sesuai jenis informasi tersebut. Inilah yang oleh para ilmuwan psikologi, para ahli pengembangan sumber daya manusia, disebut "Mindset".

Informasi yang terus diterima, terus mempengaruhi pikiran, lambat namun pasti akan membentuk mindset. Jika informasi tersebut negatif, maka mindset yang terbentuk negatif. Begitu juga sebalik nya. Mindset akan mempengaruhi sikap, perbuatan seseorang dan hasil yang diperoleh. Sikap, perbuatan dan hasil yang positif hanya datang dari orang yang bermindset positif. (Klik mindset untuk baca tentang mindset)

Tentu kita berharap penerus bangsa dan negara ini adalah manusia - manusia yang memiliki mindset positif. Oleh karena itu perlu adanya upaya untuk menciptakan lingkungan masyarakat yang positif. Agar dapat mensuport keluarga - keluarga yang ada guna memperkuat pertahanan terhadap serangan informasi negatif.

Keluarga dan masyarakat adalah dua lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap pembentukan mindset seseorang. Upaya menghadirkan kegiatan positif sebagai penguat informasi yang positif adalah sebuah keharusan para elemen bangsa. Seperti yang dilakukan oleh lembaga pendidikan Al - qur'an di daerah Ciracas Jakarta Timur.

Pada hari Sabtu (15/09/2018), Istana Qur'an Indonesia sebuah lembaga pendidikan baca tulis Al - qur'an untuk anak - anak. Mengadakan kegiatan " Tabligh Akbar Anak Sholeh" yang dihadiri oleh para santri Istana Qur'an, orangtua santri dan warga sekitar.

Pada kegiatan yang dilaksanakan di lingkungan masyarakat RT 10 RW 11 Kelapa dua wetan, Ciracas Jakarta Timur tersebut, menghadirkan pendongeng sekaligus penceramah, Ustadz Wuntat. Para santri pun turut memeriahkan acara dengan tampil membacakan surat - surat Al - qur'an.

Setiap kegiatan yang positif tentu menghadirkan informasi yang positif. Informasi yang negatif akan terkikis oleh nya. Hal tersebut terungkap dari cara ustadz wuntat menyampaikan taushiyah melalui cerita yang memukau hadirin. Begitu banyak informasi negatif yang diterima anak - anak, salah satunya melalui nyanyian. Beliau mengikis nyanyian negatif yang ada, dengan memodifnya menjadi nyanyian positif bernilai spiritualitas.

Meski acara ini diadakan untuk anak - anak. Namun, ustadz yang bernama lengkap Wuntat Wawan Sembodo tersebut juga menyampaikan informasi positif untuk para orangtua santri dan warga yang hadir. Diantaranya tentang tips mengkondisikan anak, cara positif memberikan instruksi kepada anak dan memberikan tauladan.

Cerita  yang disampaikan diselingi dengan candaan dan interaktif. Sehingga membuat hadirin betah berlama - lama menyimak perkataan dan aksi sang ustadz di atas panggung. Terkhusus nya anak - anak, yang umum nya tidak mampu lama duduk tenang, sangat antusias menyimak ustadz asal Yogyakarta tersebut bercerita.

Acara tersebut memang tidak lama. Namun, dapat membekas di pos - pos memori anak dan membentuk pertahanan dari dalam guna menangkis serangan informasi negatif yang akan masuk. 

Acara tersebut juga tidak segemerlap lampu pencakar langit. Namun, dapat menyinari rumah tangga para santri dan warga yang hadir dan juga menerangi rumah tetangganya yang tidak hadir.

"Ade, kita harus sholat, ngaji, baca doa biar gak diganggu setan gendut".  Celoteh putri saya yang berusia 4 Tahun, santri Istana Qur'an, menyampaikan informasi positif kepada adik nya menjelang jam tidur.  Setan gendut merupakan tokoh antagonis yang ditampilkan ustadz wuntat pada cerita yang disampaikan nya.

Celotehan positif putri saya tersebut, menunjukkan pengaruh dari sebuah informasi yang telah masuk ke benaknya, bersemayam membentuk pos positif di bawah alam bawah sadar nya. Informasi tersebut menggerakkan anggota tubuh nya untuk bertindak positif dan menyebarkan nya.

Apresiasi positif seluas - luas nya untuk Istana Qur'an Indonesia yang telah mengadakan kegiatan dimasyarakat yang banyak menghadirkan informasi - informasi positif. Dan semoga kegiatan tersebut menginspirasi lembaga pendidikan sejenis atau elemen masyarakat yang lain untuk turut berperan menciptakan sumber informasi positif untuk masyarakat.

Aa Fajar

Wali Santriwati Istana Qur'an Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun