Mohon tunggu...
Andik Susanto
Andik Susanto Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rutinitas

11 Februari 2019   20:55 Diperbarui: 12 Februari 2019   03:46 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Senja.Hilir mudik menuju persinggahanBahkan tak sedikit yang rela melewati tanpa senyumanApa yang dicari?

Malam.Dingin mulai meresap perlahan
Kadang canda tawa memecah kesunyian
Apa yang dinanti?

Fajar.
Sendiri adalah teman
Munajat menjadi pilihan
Apa yang diberi?

Pagi.
Sinar-nya membawa kehangatan
tanpa memandang kepuasan
Apa yang dikaji?

Siang.
Tetes keringat keringkan tenggorokan
Tak lelah walau asa tertelan
Apa yang dipuji?

Sore,
Saat itulah senja kan datang
Pancarkan jingga di kejauhanApa yang dibagi?
Semua yang dicariSemua yang dinantiSemua yang diberiSemua yang dikajiSemua yang dipuji

Semua yang dibagi

Pada akhirnya kan pulang

----------

Malang, 8 Februari 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun