Mohon tunggu...
Kartharadhika Andies
Kartharadhika Andies Mohon Tunggu... Mahasiswa

Exlpore jurnal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penerapan Kimia Dalam Ilmu Peternakan Dan Pengolahan Limbah Kotoran Ternak Untuk Pupuk Organik

15 Desember 2024   14:01 Diperbarui: 15 Desember 2024   14:01 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony


c. Pengendalian Bau dan Patogen
   Penambahan senyawa kimia tertentu, seperti kapur (CaO) atau dolomit (CaMg(CO)), dapat membantu menetralkan pH kotoran, mengurangi bau, dan membunuh patogen. Proses ini dikenal sebagai stabilisasi kimiawi.


3. Produksi Pupuk Cair
   Kotoran ternak juga dapat diolah menjadi pupuk cair melalui ekstraksi senyawa hara. Proses ini melibatkan penggunaan larutan kimia seperti asam atau basa untuk melarutkan nutrisi yang ada dalam kotoran. Pupuk cair ini memiliki keuntungan karena mudah diserap oleh tanaman dan dapat diaplikasikan langsung melalui sistem irigasi.


4. Pengayaan Pupuk
    Untuk meningkatkan nilai gizi, pupuk organik dari kotoran ternak sering diperkaya dengan senyawa kimia tambahan, seperti urea (sumber nitrogen) atau superfosfat (sumber fosfor). Pengayaan ini bertujuan untuk menciptakan pupuk yang lebih seimbang sesuai kebutuhan tanaman.

Manfaat Pengolahan Kotoran Ternak Menjadi Pupuk


1. Keberlanjutan Lingkungan
   Pengolahan kotoran ternak mengurangi emisi gas rumah kaca dan pencemaran air tanah akibat limpasan limbah. Selain itu, limbah yang diolah menjadi pupuk mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia sintetis, yang produksinya sering kali berdampak negatif pada lingkungan.


2. Ekonomi Sirkular
   Limbah ternak yang diolah menjadi pupuk menciptakan nilai tambah, sehingga mendukung prinsip ekonomi sirkular. Peternak dapat menjual pupuk organik atau menggunakannya untuk meningkatkan produktivitas pertanian.


3. Meningkatkan Kesehatan Tanah
   Pupuk organik dari kotoran ternak memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kapasitas retensi air, dan mendukung aktivitas mikroorganisme tanah. Hal ini berbeda dengan pupuk sintetis, yang cenderung hanya menambah nutrisi tanpa meningkatkan kualitas tanah secara keseluruhan.

Kesimpulan

Kimia memiliki peran sentral dalam sektor peternakan dan pengelolaan kotoran ternak. Di peternakan, ilmu kimia diterapkan untuk meningkatkan efisiensi pakan, kesehatan hewan, dan pengolahan produk ternak. Sementara itu, dalam pengelolaan kotoran ternak, kimia memungkinkan konversi limbah menjadi pupuk organik berkualitas tinggi yang ramah lingkungan. Dengan pengelolaan yang baik, limbah peternakan tidak hanya menjadi solusi atas masalah pencemaran, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi dan ekologis bagi masyarakat. Pemahaman lebih mendalam tentang proses kimiawi di bidang ini akan terus mendukung pertanian berkelanjutan di masa depan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun