Di pagi buta kau telah terjaga,
saat dunia masih enggan membuka mata.
Langkahmu berat, tapi tak pernah ragu,
demi secercah harap, kau tempuh waktu.
Tanganmu kasar, kisah lelah tersimpan,
di balik senyum yang tak pernah kau tinggalkan.
Tak terdengar keluh, tak tampak letih,
meski hujan dan panas datang silih berganti.
Ayah, Ibu, pahlawan tanpa sorak sorai,
bekerja tanpa jeda, tak menuntut balas dari yang dicintai.
Demi sepiring nasi, demi masa depan kami,
kau pertaruhkan tubuh, waktu, dan mimpi.
Kini aku tahu, cinta bukan hanya kata,
tapi jerih payah yang kau persembahkan setiap masa.
Terima kasih, wahai cahaya hidupku,
kerja kerasmu abadi dalam doaku.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI