By the way, gedung perpustakaan ini tampak baru dan modern dibanding perpustakaan daerah pada umumnya. Ada komputer untuk mengisi daftar pengunjung. Rupanya bangunan perpus ini memang baru dipindah dan diresmikan pada 2019 lalu.
Tidak begitu besar memang, hanya ada beberapa ruang koleksi tapi konsepnya yang modern dan baru berhasil menarik minat masyarakat untuk mengunjunginya. Kala itu hari Sabtu tapi perpustakaan ini bisa dibilang tidak sepi. Di ruang baca anak, ada sekelompok anak yang sedang membaca dan bermain sementara beberapa orang tua terlihat menunggui mereka.
Selain ruang baca anak yang didesain menarik dan colorful ada pula ruang baca remaja dan umum. Selain itu ada juga ruang komputer dan ruang referensi yang juga tidak begitu besar. Kabarnya perpustakaan ini memang pernah dikenal sebagai perpustakaan yang jumlah pengunjungnya lebih banyak ketimbang jumlah warganya. Bukankah ini sesuatu yang membanggakan?
Berkeliling dengan Kidang Pananjung
Saya tidak lama di perpustakaan mengingat waktu yang kami miliki terbatas. Di samping perpustakaan ada gedung Diorama Nusantara. Kami melewatinya begitu saja karena ingin memburu Kidang Pananjung. Sebuah bus wisata yang mirip ala-ala Bandros (Bandung Tour on Bus)-nya Bandung. Kabarnya bus ini ngetem di dekat Taman Air Mancur Sri Baduga.
Kami berjalan tidak jauh tapi juga tidak dekat dan langsung bisa menemukannya. Warnanya hitam dan bentuknya memang mirip Bandros. Petugas mempersilakan kami duduk. Saya bilang bahwa kami tak bisa lama-lama menunggu karena harus mengejar kereta. Saya harap mereka tak menunggu bus penuh karena memang hanya ada kami di sana.
Bus pun akhirnya berangkat dengan berisikan 4 orang: 2 penumpang, seorang tour guide dan seorang supir. Meski hanya ada kami tapi tour guide tetap memberi penjelasan dengan detail. Ia menjelaskan patung-patung di sepanjang jalan yang kami lalui. Ada patung Bung Hatta, patung kendi raksasa, serta patung-patung tokoh-tokoh pewayangan. Entah mengapa banyak sekali patung-patung di jalanan Purwakarta. Kalau ada pembaca yang paham mohon dibantu jelaskan di kolom komentar ya!
Selain patung-patung ikonik, guide juga menjelaskan mengenai tempat-tempat strategis serta gedung pemerintahan, kampus ternama, kawasan kuliner hingga restoran yang tengah viral di media sosial.Â