Mohon tunggu...
Isa Azahari
Isa Azahari Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultant SDM

Pemerhati Pembangunan Ibukota Negara Baru. Ngakunya milenial dan Ingin berkontribusi lebih.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama FEATURED

Ibu Kota Negara Baru, Sebuah Keniscayaan dan Harapan

11 Maret 2020   23:37 Diperbarui: 19 Januari 2022   11:15 1416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang-orang luar pulau Jawa tidak lagi brorientasi ke Jawa atau Jakarta. Keuntungan lain yang memang sudah dipikirkan oleh konseptor (pengusul) adalah : Pemisahan antara kepentingan politik dan bisnis. 

Diharapkan para pejabat baik di eksekutif maupun legislatif bisa lebih fokus dalam bekerja. Tidak bercampur dengan kepentingan bisnis. Paling tidak presensi dan interaksi fisik akan lebih sering terjadi. Kemacetan di jalan tidak bisa lagi jadi alasan.

Khususnya bagi Jakarta, diharapkan kota ini akan lebih fokus sebagai kota bisnis dan industri. Bisa lebih intensif dalam membenahi tata kota dan tata ruang. 

Ada kabar burung bahwa akan ada investor yang akan membuat Disneyland di Jakarta. Asyik bukan? Jakarta akan bersaing dengan Dubai di UEA. 

Oh ya, kota Megapolitan Dubai juga bukanlah Ibu Kota negara UEA. Ibu Kota adalah Abu Dhabi. Fahamkan maksud saya. Nah dengan sederet perubahan nanti di Jakarta juga akan membawa dampak positif bagi daerah lain di Pulau Jawa.   

Apa keuntungan bagi dunia? Lah ... jauh amat sampai keluar negeri ?! iya, bisa saja IKN Baru nanti akan jadi benchmark bagi negara lain dalam membangun Ibu Kota mereka. 

Kok bisa gitu? KarenaIbu Kota negara baru kita dibangun tidak asal bangun, IKN baru dibangun dengan dilengkapi perangkat teknologi automasi dan digital IT teranyar. IKN baru akan diupayakan akan menjadi rujukan sekaligus persinggahan yang menyenangkan bagi tamu dan pengunjung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun