Mohon tunggu...
widyapwkuniversitasjember
widyapwkuniversitasjember Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo

Selanjutnya

Tutup

Financial

Penyesalan Warga Kampung Miliader di Tuban

14 September 2022   15:04 Diperbarui: 14 September 2022   15:14 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Setelah menjual tanahnya seluas 2,4 hektar kepada PT pertamina tersebut, dia saat ini berjuang untuk mendapatkan bayaran untuk setiap panen. Jika biasanya Mugi bisa mendapatkan Rp 40 juta pada saat berkumpul, saat ini sudah tidak mendapat hasil tersebut.

"Dulu lahan saya tanami jagung dan cabai, setiap kali panen bisa menghasilkan Rp 40 juta. Kini tak lagi memiliki penghasilan, setelah menjual lahan," ungkapnya.

Ia juga bercerita, lahan miliknya dijual sekitar Rp 2,5 miliar kemudian uangnya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, sisanya ia tabung. Mugi ingat, dulu Pertamina sering mendatanginya saat berada di ladang untuk menjual propertinya. Semua pengaruh ditawarkan, termasuk tawaran pekerjaan untuk anaknya. Bagaimanapun, sampai saat ini, proposisi itu tidak pernah dipahami. Anak-anak mereka tidak mendapatkan posisi dari Pertamina. "Dulu saya didatangi pihak pertamina agar mau jual lahan, janji diberi pekerjaan anak-anak saya tapi tidak ada sampai sekarang,"  katanya.

Warga lainnya pun menyesal karena sudah terlanjur membeli banyak mobil, hal tersebut disebabkan karena mobil mereka sudah mengalami kerusakan lantaran rata-rata pemiliknya tidak bisa mengendarai mobil. Warga juga tidak memiliki pemasukan lantaran uang yang didapatkan dari ganti rugi sudah habis dan tak Memiliki pekerjaan setelah melepas sawah dan ladang mereka ke Pertamina.

Kejadian ini sebagai bentuk ukuran literasi pengelolaan keuangan sehingga Dana yang melimpah tidak dikelola untuk kembali diputar menjadi aset berjalan. Di sisi lain Pertamina mengklaim telah memberikan pelatihan manajemen keuangan. Corporate Affairs PT Pertamina rosneft pengolahan dan Petro Kimia, Yuli Wahyuni Witantra menyatakan Pertamina sebenarnya sudah memberikan pelatihan manajemen keuangan kepada penerima ganti untung pembebasan lahan proyek Grass Root Refinery atau GRR Tuban. Total sebanyak 325 orang penerima ganti untung dibagi ke dalam 10 kelompok mendapatkan pelatihan manajemen keuangan.

sementara itu sebanyak 100 orang warga yang berada di ring 1 proyek grr Tuban menagih janji Pertamina untuk mempekerjakan mereka di proyek tersebut. Pertamina sendiri mengaku berkomitmen melibatkan tenaga lokal dalam pembangunan kilang grr Tuban. Presiden Direktur PT Pertamina rosneft pengolahan dan Petrokimia kadek Ambara jaya mengatakan sampai proses pembersihan lahan tahap 3 2021 lalu, 98% dari 300 pekerja merupakan Warga lokal sekitar proyek kilang GRR.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun