Mohon tunggu...
Pudji Prasetiono
Pudji Prasetiono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Perjalanan serta penjelajahan ruang dan waktu guna mencari ridho Illahi

Budaya, culture sosial dan ciri keberagaman adalah nilai. Alam terbentang dan terhampar elok sebagai anugerah Illahi. Buka mata dengan mata-mata hati. Menulis dengan intuisi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Salam yang Tertunda dengan Gadis Bergaun Kotak-kotak

7 Juli 2019   21:26 Diperbarui: 13 Juli 2019   20:07 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi, Tribunnews.com

"Pras..., bisa dicek dulu kamarmu sini!"

Suara kak Olive nyaring dari belakang ruangan villa, memutus giliranku bersalaman dengan Ria, gadis bergaun kotak-kotak dengan jeans sobek-sobek nya, untuk berkenalan satu sama lain di acara meet up gathering myXL Friends sesion satu tersebut.

Reflek saja aku menghampiri kak Olive yang langsung dengan antusias nya menjelaskan perihal bagian kamar yang akan aku tempati untuk bermalam di villa setelah acara meet up tersebut usai.

"Terima kasih kak, kamar nya besar dan bagus", timpalku. Ruangan kamar vila diarea Kemang yang disediakan terlihat nyaman dan bersih, kamar nya juga besar dan luas. Jika diamati, sekitar tiga kali besar kamarku dirumah yang hanya ada meja dan lemari baju serta sedikit ruang yang hanya  cukup buat selonjor dan merebahkan badan.

Siraman udara sejuk air conditioner (AC) yang tersedia dikamar dengan aroma jeruk melon yang segar  serasa bisa menghipnotis kapan saja saat badan direbahkan dimatras tempat tidur nya yang empuk dan nyaman.

Namun hayalan atas kamar tidur yang empuk harus aku tunda barang sesaat, karena acara meet up gathering tersebut harus segera dimulai. So buru-buru aku mengambil tempat duduk tersisa karena semua yang hadir sudah pada duduk melingkar rapi dengan formasi nya masing-masing.

Harus nya memang tadi aku bersalaman dengan Ria sebagai salam perkenalan, tapi tak apalah, bisa dilakukan nanti-nanti, gumamku, sambil melirik Ria yang sedang konsen menyimak acara dengan gaun kotak-kotak nya yang anggun.

Tak terasa pun "puteri bulan" sudah nampak dengan anggun menyapa menggantikan posisi "sang surya" yang menyinari dengan riang diparuh waktu sebelum nya.

Satu demi satu peserta mulai pulang bergantian bagi yang tinggal di seputaran sekitar kota Jakarta atau kota Bandung yang hanya berjarak dua jam perjalanan jika tidak terpotong macet karena "si komo" lewat. Sementara aku dan beberapa rombongan lain dari kota yang agak jauh dari Jakarta menginap semalam di villa.

Acara meet up MyXL Friends sesion satu kali itu berkesan dan seru banget. Padahal acara nya gak sampai sehari, cuman sekitar lima jam, tapi kesan nya mengena banget. Sampai-sampai ada yang salah tingkah parah banget, bikin ku tak bisa berkata-kata. Serasa menikmati perpaduan permen dalam satu gigitan rasa, antara Nano-nano dan Hot-hot pop yang rasa nya rame dan mengejutkan.

***

Sesaat sejurus lama nya aku terlamun, ada peserta bernama Yogi, yang merelakan datang jauh-jauh dari Bali meninggalkan pekerjaan profesionalitas nya demi meramaikan acara meet up gathering myXL Friends edisi perdana tersebut tiba-tiba mencolekku dan membuyarkan lamunanku.

" Ada apaan Yog," tanyaku?.  "Gak seru dunk mas kalau selesai acara kita cuman duduk dan maen di villa duank, kita jalan yuk mas, kepengen merasakan naik bus Trans Jakarta yang punya jalur pribadi itu!".

 "Memang kamu paham jalanan Jakarta Yog", timpalku?. "Gak juga sih mas?", Yogi menjawab dengan sedikit keraguan. "Buruan itu Yog, kamu "seret" Ashokani", sambil kutunjuk Ashokani yang sudah siap merapikan barang-barang nya dengan sisa senyum tawa saat sukses ngerjain kak Mutiara di sesion games saat acara berlangsung sebelum nya.

Ashokani yang asli Jakarta langsung mengangguk tanda setuju ajakan Yogi tanpa harus merayu dua kali panjang kali lebar untuk supaya bisa menemani kita berdua jalan-jalan di ibu kota Jakarta yang sikon nya saat itu sedang mendung banget.

***

Langkah ceria Yogi aku ikuti berdampingan, wajah riang nya tersungging saat kita mulai keluar untuk melanjutkan misi penjelajahan kota Jakarta dalam semalam dengan "mencicipi" bus Trans Jakarta yang punya jalur privat tersebut.

Terik disiang hari namun disambut mendung mulai sore hari tidak menyurutkan niat dan tekat kita sama sekali untuk melakukan penjelajahan dengan segala kondisi yang ada.

Sayang nya  MRT saat itu masih belum beroperasi, baru menyisakan pondasi-pondasi raksasa besar menjulang yang belum terhubung satu sama lain. MRT belum tersedia di kota Jakarta seperti sekarang, masih dalam tahapan proses penyelesaian, jadi belum bisa merasakan MRT yang super keren itu.

Sebelum meninggalkan Villa aku sempat melirik pohon Mangga besar yang memberi keteduhan dengan pasti tanpa keraguan saat siang lalu sambil bertanya dalam hati, "apakah teman-teman lain sempat memanjat nya sebelum acara berlangsung, begitu juga dengan Ria sebelum kedatanganku bersama rombongan kak Olive, sampai-sampai jeans nya sobek-sobek begitu?". Entah kenapa pertanyaan konyol dan gak penting itu terlintas dikepalaku?.

Sementara kita bertiga sudah berjalan sekitar 1001 langkah dan berhenti sambil duduk santai di mini market dengan logo merah nya. Tanpa sadar aku teringat kembali "salam ku yang tertunda" dengan Ria, si gadis bergaun kotak-kotak itu. Serasa masih penasaran dengan Ria dan jeans sobek-sobek nya namun bergaun kotak-kotak yang anggun.

"Eh, kenapa kita kelupaan ngajakin si Meily", Yogi pun membuka percakapan. Langsung saja si Yogi aku suruh buat telpon Meily untuk bergabung dan berharap si Ria mau ikut serta secara Meily adalah rombongan kita juga.

Sambil mengotak-atik GPS di smart phone nya, sejurus Yogi menelepon si Meily, namun bersamaan dengan itu, Go Car yang di pesan Ashokani sebelum nya datang menghampiri.

Si Yogi masih menghubungi si meily sekalipun  mobil yang kita tumpangi melesat jauh meninggalkan villa, tapi Yogi sempat bilang disela percakapan nya kalau si mey (panggilan akrab buat Meily) tidak mau ikut dengan penjelajahan semalam yang kita lakukan karena nemenin si Ria yang harus segera pulang dan saat itu masih sedang menunggu jemputan.

Dalam hati timbul pertanyaan kembali, "kenapa si Ria pakai buru-buru pulang dan gak ikut menemani penjelajahan kita, secara dia tinggal nya juga tidak jauh-jauh amat, jadi gak perlu takut "ketinggalan kereta" juga kan buat perjalanan pulang, gumamku".

Lamunanku hilang saat Yogi menepuk bahu, "mas, Jakarta keren ya?, terlebih suasana Kemang di malam hari, sama keren nya dengan busana kak Ria ya mas?, bergaun kotak-kotak". Sontak aku tertawa lepas bareng Ashokani mendengar celetukan si Yogi yang serasa mengerti juga apa yang sedang aku lamunkan.

"Tahu banget kamu Yog, eh jangan lupa juga bilang sama Ashokani buat mampir ke Senayan City, buat hunting jeans sobek-sobek kayak si Ria, kali saja ada disana, di Bali susah kan nemu jeans sobek-sobek kayak begitu!". Jawaban reflek dan sekena nya pun aku timpalkan ke Yogi yang bikin suasana jadi tambah rame.

Bersamaan dengan itu Ashokani langsung menginstruksikan kepada pak sopir untuk mengubah rute perjalanan kita yang pertama buat ke Sun City, ternyata sadar benar Ashokani dengan topik yang sedang kita bicarakan berdua, dan Yogi pun mengumbar tawa kecil nya padaku lantaran instruksi sepontan Ashokani yang sebelum nya hanya duduk manis berdampingan dengan pak sopir di depan kemudi.

Tanpa diperintah dua kalipun sang sopir berseru "Senayan City On The Way". Secara bersamaanpun aku menupuk jidat dan ketawa bareng sama si Yogi yang riang nya sepanjang penjelajahan di kota Jakarta yang "anggun mentereng" tersapu cahaya malam. Kondisi malam kota Jakarta tersebut mungkin bisa dibaratkan seperti perpaduan busana yang dikenakan Ria, "bergaun kotak-kotak nan anggun namun berjeans sobek-sobek".

Seiring dengan itu obrolan ringan kita bertiga terus mengalir sepanjang perjalanan hingga pulang kembali di villa tiada habis nya, terlebih mengenai topik pembicaraan meet up gathering yang barusan kita lewati bersama sebelum nya.

***

Selepas bangun Subuh badan terasa segar bugar dan tidak ada rasa-rasa ngantuk nya sama sekali. Belum pukul 05.00 pagi, masih pukul 04.46 pagi. Padahal tadi malampun tidur juga tidak terlalu lama, paling hanya sekitar 3-4 jam. Semalam lumayan banyak mengeksplore dan menjelajah kota Jakarta, menyenangkan dan tidak ada rasa-rasa kelelahan.

Tidak disangka juga kota Jakarta yang padat dan penuh sesak dipagi itu masih menyisakan udara segar yang aku rindukan. Mungkin karena faktor komplek di masing-masing villa banyak tumbuh pohhon-pohon besar dan rindang yang sengaja di tanam dan dibudiddayakan para pemilik villa sekaligus untuk mempercantik dan pelengkap sebagai taman-taman penghias.

Alhasil tak ku sia-siakan pagi itu untuk mengeksplore taman-taman seputaran bangunan villa yang kemaren belum sempat kunikmati dengan penuh. Beberapa photo dari obyek sekitar aku abadikan, tidak lupa untuk berselfi sekeren mungkin. Pokok aku nikmatin dengan senyaman mungkin dengan mengeksplore sudut-sudut taman lain.

Begitu juga berselonjoran di kursi malas alias kursi santai memanjang di depan kolam renang villa, nikmat rasa nya. Berasa bersantai dipantai Copa Cabana, Brasil, yang juga sama panjang nya dengan perbandingan skala diameter yang besar, karena memang paling enak duduk santai model begitu sambil melamun dan menerbangkan angan serasa dunia milik sendiri sementara yang lain ngontrak.

Jika dipikir, pantai Copa Cabana memang pantai paling elok nomor satu di dunia dan rasa nya pantai-pantai di Bali pun harus minggir dulu jika harus bersaing dengan pantai Copa Cabana di Brazil, yang baru saja menjadi tuan rumah Olympiade 2016.

Sisa-sisa keceriaan serta kemeriahan dari acara meet up MyXL Friends sesion satu rasa nya juga belum bisa mau lepas, masih erat melekat belum mau pamit juga undur diri, malahan serasa menginginkan edisi lanjutan yang entah kapan bisa dilanjut untuk memenuhi sambungan "salam yang tertunda".

Wasalam.

#MeetUp

#MyXLFriends

#SalamSilaturahmi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun