Mohon tunggu...
Pudji Prasetiono
Pudji Prasetiono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Perjalanan serta penjelajahan ruang dan waktu guna mencari ridho Illahi

Budaya, culture sosial dan ciri keberagaman adalah nilai. Alam terbentang dan terhampar elok sebagai anugerah Illahi. Buka mata dengan mata-mata hati. Menulis dengan intuisi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Melanjutkan "Mimpi" Tanpa Susunan Resolusi

5 Januari 2019   09:19 Diperbarui: 5 Januari 2019   09:37 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jembatan Surabaya dengan view Jembatan Suramadu (Dok. Pribadi)

Selepas maghrib menuju isya' dipenghujung tahun hari paling "bontot" dibulan Desember 2018, 31 Desember, jalanan sudah mulai gaduh. Mulai dari suara terompet dan beberapa petasan sudah mulai curi-curi start untuk  meramaikan kemeriahan menuju malam pergantian tahun 2018 ke tahun 2019.

Sebelum nya peringatan dini untuk tidak merayakan detik-detik pergantian tahun dari 2018 ke 2019 jauh-jauh hari sudah tidak kurang-kurang nya disampaikan. Bahkan banyak acara yang bersifat kerohanian juga turut diselenggarakan guna mereduksi dan mengalihkan acara pergantian malam tahun baru agar lebih manfaat yang tidak sekedar hapy-hapy dan memacetkan jalan semata.

Karena semua itu tak lepas juga akan himbauan dan seruan untuk senantiasa berempati dalam kondisi keprihatinan atas banyak nya berbagai bencana yang sedang menimpa saudara-saudara kita belakangan ini, seperti gempa dan tsunami yang belum lama terjadi di Palu dan Banten.

Jedar, jeder dan jedor dimalam pergantian tahun 2018 relatif minim dan tidak sampai memekakkan telinga dan mencopotkan jantung seperti pergantian malam- malam tahun baru sebelum-sebelum nya. Walaupun akhir nya tidak begitu mendapatkan keceriahan angkasa yang berwarna nan cantik.

Bersyukur sedikit banyak himbauan tersebut efektif mereduksi dan mengurangi kemeriahan yang terkesan tidak perlu tersebut, hanya beberapa memang yang masih menggunakan tren lama melakukan hingar bingar dijalanan dalam merayakan pergantian malam tahun baru.

Sedikit banyak sudah ada perubahan paradigma akan arti perayaan malam tahun baru yang tidak harus dengan hingar bingar. Serasa mereka sudah mulai mengerti, peduli serta care dengan kondisi dan keadaan bangsa kita yang memang sedang dalam kondisi keprihatinan atas berbagai bencana yang sillih berganti melanda.

Sepertihal nya pagi di 1 Januari 2018 tahun lalu, pagi di 1 Januari 2019 tahun ini juga dihinggapi dengan mendung yang kelabu, bahkan hujan turun lumayan deras yang tidak hanya sebatas gerimis, so, mentari pagi awal tahun yang kunanti dan selalu aku tunggu kehadiran nya tak bisa aku dapati.

Tapi semoga awal Januari ditahun baru 2019 dengan guyuran hujan tersebut sebagai pembasuh "debu-debu kotor" yang menyelimuti dari tahun sebelum  nya, tahun 2018. Sehingga tahun 2019 mendapati udara yang jauh lebih segar dan lebih bersih setelah nya dengan tatap harapan dan harapan-harapan besar serta impian-impian yang besar.

Sementara dengan kehadiran tahun baru 2019 berarti ada sebuah harapan besar yang harus diawali dengan Bismilllah. Supaya langkah yang jauh lebih besar dari tahun 2018 sebelum nya bisa terwujud jauh lebih baik di tahun 2019.

Menargetkan jauh lebih baik dari tahun sebelum nya di tahun 2019, itulah resolusi untuk tahun 2019. Seperti hal nya resolusi tahun 2018 yang memiliki segudang impian, "Semangat Menggapai "Mimpi" Resolusi 2018". Cukup kejar lagi dan tingkatkan kualitas resolusi tersebut dari tahun sebelum nya.

Lebih banyak introspeksi serta koreksi dari tahun-tahun sebelum nya, di tahun 2018 lalu. Karena seperti nya tahun 2018 lalu menjadi tahun yang relatif berat. Setumpuk resolusi yang sudah tersusun rapih masih sangat banyak yang belum terealisasi dan belum terwujud.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun