Mohon tunggu...
Ragil Nurfadillah
Ragil Nurfadillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Halo

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah Anak SMA (Pahlawan)

12 Januari 2022   08:58 Diperbarui: 12 Januari 2022   09:06 692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kisah Pahlawan Anak SMA

Sore hari di SMA Kusuma, terdapat 3 orang remaja yaitu Rendi, Ziki, dan Sukma yang sedang piket dikelasnya. Mereka bekerja sama untuk membersihkan kelas yang sangat kotor karena jam kosong di jam terakhir. Mereka menyesal karena mereka yang paling banyak mengotori kelasnya.

“Hah… sekarang gue menyesal bermain lempar bola kertas tadi.” Kata Rendi menyesal.

“Iya Ren, sama gue juga.” Kata Ziki.

“Padahal KM kita sudah bilang jangan membuat kotor kelas, tapi kita ngeyel dengan bermain lempar kertas. Malahan kita mengambil kertas dari bukunya si Krisna, mungkin dia sedang menangis sekarang.” Kata Sukma.

“Ya sudahlah nasi sudah menjadi bubur, menyesalpun tidak akan menyelesaikan apapun. Cepatlah kita bersihkan kelas ini biar kita bisa mabar Genshin Impact sekalian mau gacha.” Ajak Ziki.

“Baiklah.” Kata Rendi dan Sukma.

Merekapun melanjutkan piket mereka. Mereka membersihkan dengan sangat teliti supaya KM mereka tidak marah besok.

Setelah selesai mereka langsung pulang. Kemudian Rendi entah mengapa menemukan ranting kayu ada dijalan. Rendi pun akhirnya langsung mengambilnya. Tetapi sesuatu terjadi.

“Akhirnya selama 500 tahun ada yang berhasil mengambil Pedang Suci itu.” Kata Ziki menjiwai karakternya.

“Hahh.” Kata Rendi heran.

“Iya engkau telah berhasil mengambil dan memegang Pedang Suci Sang Pahlawan yang membunuh Raja Iblis.” Kata Sukma.

“Kok ceritanya jadi RPG gini tadi perasaan nggak kayaknya gini!” Kata Rendi yang masih kaget dengan kedua temannya ini.

“Sudahlah teman jangan bersedih aku tahu itu adalah tugas yang berat bagi para pemegang Pedang Suci itu.” Kata Ziki sambil menyentuh pundaknya.

“Lo siapa kampret!” Ujar Rendi.

“Aku Harley. Ingatlah itu kawan.” Kata Harley (Ziki).

“Dan aku saudaranya Hina.” Sambung Hina (Sukma) dengan suara centilnya.

“Kenapa lo ikut-ikutan juga Sukma!” Amuk Rendi.

“Aku bukan Sukma, aku Hina.” Kata Hina dengan suara centilnya.

“Hah… yaudah lah gue ikutin kata kalian aja.” Ucap Rendi pasrah dengan keadaan ini.

“baiklah kalau begitu, Minna ikuzo.” Kata Harley.

Akhirnya ketiga orang ini berjalan menuju Kastil Raja Iblis. Tetapi tiba-tiba ada satu Monster (Sukma) menghadang mereka.

“Itu dia Goblin tapi dia lemah. Sepertinya dia levelnya kecil. “ Ucap Harley

“Terus gimana dong?” Tanya Rendi.

“Kita lewati saja”

“Lewati aja!!” Teriak Rendi.

Mereka hanya melewati Goblin tersebut. Beberapa detik kemudian muncul monster (Sukma) dengan gaya yang sama seperti monster awal.

“Akhirnya Raja Iblis muncul juga. Bersiaplah kawan.” Kata Harley sambil menyiapkan kuda-kuda bertarung.

“kau hebat juga mengetahui penyamaranku Pahlawan. Bersiaplah karena aku akan mengalahkanmu.” Kata Raja Iblis.

“HEH… Cepet banget an****. Mentang-mentang udah deket rumah gua.” Teriak Rendi.

“Serang dia pahlawan dengan penuh semangat.”

“Baiklah Ikuzo Maou!”

“Majulah Hero!”

Tiba-tiba cewek yang sedang bermain HP melewati dan menatap mereka dengan tatapan jijk. Ketiga pemuda ini terdiam beberapa menit dan akhirnya langsung berjalan dengan wajah berwarna merah menghadap kebawah.

“Kita pulang yuk.” Ujar Rendi.

Zeki dan Sukma pun menganggukan kepalanya. Merekapun terdiam di perjalanan dengan perasaan malu karena mereka dilihat oleh cewek terkenal di sekolahnya.

Sesampainya di rumah masing-masing mereka sakit dan tidak sekolah 3 hari. Berita tentang mereka bertiga terdengar ketika mereka kembali masuk sekolah. Ketika mendengar hal tersebut mereka kembali sakit akibat malu dan kembali tidak sekolah selama seminggu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun