Mohon tunggu...
Riddatus Sariroh
Riddatus Sariroh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menyanyi, menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Sektor Pertanian di Kabupaten Lampung Tengah dan Inflasi Tanaman Pangan

6 Desember 2022   07:38 Diperbarui: 6 Desember 2022   07:56 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Secara umum inflasi diartikan sebagai kenaikan tingkat harga barang dan jasa yang dilakukan terus menerus selama waktu tertentu. Definisi lain inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk menaikkan dan terus menerus dalam jangka waktu yang lama. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak disebut inflasi, kecuali bila kenaikan tersebut meluas kepada (atau mengakibatkan kenaikkan) sebagian besar dari harga barang-barang lain. Jenis-jenis inflasi dapat dibedakan berdasarkan tingkat laju inflasi dan sumber atau penyebab inflasi.

Perkembangan ekonomi suatu negara dapat dipengaruhi oleh tingkat inflasi. Inflasi digunakan untuk mengukur stabilitas ekonomi dan perubahan indikator ekonomi yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Secara khusus, mempengaruhi variabel ekonomi makro tersebut seperti pertumbuhan ekonomi , jumlah uang beredar, impor dan ekspor.

Pengembangan sektor pertanian di Kabupaten Lampung Tengah didasarkan pada berbagai komponen, termasuk efisiensi produksi pangan, efisiensi rantai pasokan produk global, efisiensi produksi petani, efisiensi produksi kerja, jaminan kualitas daya lahan, dan produksi pertanian ramah lingkungan. yang merupakan bagian integral dari pembangunan sektor tersebut.

 Produk yang dikenal dengan Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah jenis bruto dengan berbagai bar dan jasa baik yang tertulis maupun yang digunakan dalam domestik suatu negara yang bertanggung jawab atas banyak kegiatan ekonomi selama periode berjalan.

Sektor pertanian dapat dilakukan dengan berbagai cara, yakni sebagai berikut: studi pangan, efektivitas proses produksi global, studi sektor petani, studi sektor kerja, studi kualitas daya lahan, dan studi produk pertanian yang kualitasnya cukup tinggi untuk digunakan dalam studi sektor pertanian.

Inflasi Padi merupakan salah satu jenis inflasi yang berpotensi merugikan individu, dan juga merupakan jenis pokok dari individu. Pada tahun 2013, PDB Gabah Kering Panen (GKP) bengkok mengalami peningkatan sebesar 0,47%. Hal ini disebabkan oleh harga GKP yang meningkat dari Rp 4.290 per kilogram pada tahun 2012 menjadi Rp 4.310 per kilogram pada tahun 2013. 

Selain itu, pada tahun 2014, koefisien determinasi inflasi meningkat 13,90% dibandingkan lima tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan harga rata-rata (GKP) satu kilogram pada tahun 2014 sebesar Rp 4.912 per kilogram. Pada tahun 2015 dan 2016, GKP mengalami tingkat deflasi antara 0,55% hingga 4,20%. Hal ini dikarenakan merupakan impor yang dimiliki oleh Kabupaten Lampung Tengah dan memiliki harga rendah (GKP) menurun. ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghadapi inflasi dari komoditas dengan beberapa langkah yaitu, Ekstentifikasi, Meningkatkan indeks Pertanaman, metode SRI dan sistem penanaman jajar legowo, Mengembangkan sistem pengelolaan supply-chan.

Inflasi Ubi kayu memiliki dampak yang sangat penting terhadap perekonomian Kabupaten Lampung Tengah. Ubi kayu merupakan makanan umum yang sering digunakan oleh hewan peliharaan di Kabupaten Lampung Tengah. Ubi kayu dalam jumlah yang lebih besar dapat digunakan untuk bank industri. Pada tahun 2014, masyarakat mengalami inflasi sebesar 36,06% sedangkan pada tahun 2015 mengalami inflasi sebesar 20,65%. Pada tahun 2015, harga barang ini adalah Rp 1,067 per kilogram. Banyaknya produk yang dihasilkan pada tahun 2015 tercermin dari harga.

 Inflasi Jagung di Kabupaten Lampung Tengah merupakan komoditas strategis sebagai sumber karbohidrat, bahan baku pakan ternak. dan untuk pembuatan tepung maizena. Inflasi ini masih tergolong pada inflasi rendah. Tingkat inflasi sangat ditentukan oleh upaya stabilisasi harga jagung, terutama di tingkat petani. 

Petani jagung menderita kerugian, karena harga yang berlaku dan harga konstan terus menurun. Strategi pemasaran produk berfokus pada intensifikasi, ekspansi, dan rehabilitasi. Akibat penetapan harga regional minimum yang terjangkau oleh berbagai kalangan konsumen, produktivitas sektor pertanian meningkat.

Inflasi Kedelai merupakan komoditas tanaman pangan yang penting bagi industri olahan tempe, tahu, maupun susu kedelai. secara umum, barang-barang lokal dan impor memainkan peran penting dalam industri kedelai di Indonesia. Tujuan dari Kedelai Impor adalah untuk meningkatkan kualitas kedelai untuk produksi lokal negara tersebut. Selain berfungsi sebagai katalis untuk produksi kedelai, impor juga memainkan peran penting dalam menyeimbangkan penawaran dan permintaan untuk mempertahankan harga kedelai yang stabil bagi perusahaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun