Pada mulanya aku dan Rio sefrekuensi dan berakhir tidak sevibrasi. Akan berbeda cerita saat aku dan Rio tidak saling tahu jika ada rasa di antara  kita. Karena bila rasa jatuh cinta hanya disimpan oleh masing-masing tentu hal itu hanyalah sebuah gempa oksitosin. Ia akan datang lalu pergi berlalu.  Kami berdua saling tahu bahwa rasa kita adalah sama. Tapi  aku memutuskan tidak bersamanya. Kenapa? Harga yang harus dibayar untuk seorang diplomat untuk berpindah tempat sungguh membuatku lebih baik diam di tempat dan lebih baik ku pilih tegakkan shalat agar tak jatuh terlalu dalam sedalam Liang lahat.Â
Sungguh aneh orang yang berusaha move on tapi tidak pernah putus apalagi jadian. Orang aneh itu pun jatuh kepadaku, cucu Nyonya Wanikmah.Â
Pernikahan bisa diatur  dan di bawah kendali, sedang jatuh cinta adalah hal di luar kendali. sama seperti kita tidak bisa menyuruh di mana hujan harus turun.Â
Akhirnya aku pun seperti gadis yang berbeda pada umumnya. Mengapa berbeda? Karena sebagian umum gadis berdoa untuk bisa menikahi lelaki yang mereka cintai. Sedang aku berbeda. Aku berdoa kepada yang Maha Kuasa semoga aku bisa mencintai lelaki yang aku nikahi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI