Setiap kali lagu ini terdengar, gue bisa ngebayangin anak-anak Dayak nari di tengah sungai Mahakam, ditemani angin Larantuka dan aroma tanah Minahasa.
Coming soon!
Ntar lagi, gue ikutan lomba orgel. Lagu yang bakal gue mainin?
Rondo Alla Turca alias Turkish March!
Tapi dengan sentuhan khas: irama Minahasa x Dayak Kalimantan Barat x NTT x Papua.
Versi ini punya aura yang sangat lokal tapi megah. Setiap ketukan, serasa menyatu dengan gerakan warga lokal Papua---dari Kotaraja, Timika, Wasior, Wamena, Merauke, Yobe Abepura---yang menari adat secara gesit dan lincah.
Ada rasa semangat dan rasa haru juga. Apalagi pas masuk bagian allegro vivace---serasa napas dan tanah Papua menyatu dalam setiap nada.
Gue gak akan pernah berhenti dengerin lagu klasik. Karena di situ, ada kisah, ada tanah, ada napas nenek moyang. Dan... ada gue.
Karena musik klasik, dengan aransemen daerah dan tempo yang kaya, bikin gue tetap jadi diri gue sendiri.
Entah itu di Denpasar, Medan, Tual, Minahasa, atau Merauke.
Sampai nanti, Bali. Tunggu aku.
Z.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI