Mohon tunggu...
Lily Trisnawati
Lily Trisnawati Mohon Tunggu... Teknisi - Hamba Allah yang sedang belajar dan memanfaatkan sains untuk kehidupannya

Langit yang biru senantiasa menggemakan suara indahmu ~Rumi~ ...Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS Az Zumar: 53)

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Serunya Sahur Insan Asrama

18 Mei 2018   23:12 Diperbarui: 18 Mei 2018   23:26 799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://haikawanku.wordpress.com/2017/07/23/kisah-klasik-di-asrama/

Tahun 2012 lalu, saya menjalani ibadah puasa ramadan 1433 H sebagian di asrama mahasiswa karena ikut matrikulasi atau kuliah pendahuluan. Asrama mahasiswa saat itu terdiri atas empat asrama putra (C1-C4) dan lima asrama putri (A1-A5) dan sebagian berada di lingkungan berbeda. Untuk C4 dan A5 terletak di lingkungan lebih asri menurut saya meskipun banyak yang berpendapat lokasinya jadi jauh, sedangkan C1-C3 serta A1-A4 lokasinya cukup terjangka dari jalan lingkar kampus. Saya mendapat asrama A1 untuk tinggal selama hampir 1 tahun.

Saat itu, mahasiswa yang diterima untuk ikut matrikulasi atau kuliah dalam satu bulan termasuk ujian tengah semester (UTS) dan ujian akhir semester (UAS) sebanyak 2.409 mahasiswa (http://achamad.staff.ipb.ac.id/tag/jalur-masuk-ipb/) dengan jumlah putri lebih banyak dari putra. Ada beberapa kejadian seru karena jumlah mahasiswa banyak dan mendadak harus menjalani ibadah di tempat baru yaitu asrama dan menjadi insan asrama.

Budaya Antre

Waktu sahur yang tidak lama membuat jumlah membludak pada jam tertentu. Karena pastinya banyak yang tidak ingin sahur terlalu siang atau pagi juga. Sahur pertama kali saat itu, saya cukup terkejut karena jam biasa saya sahur sudah banyak insan asrama lain antre untuk membeli makan di stan makanan yang terletak di depan asrama. Saya pun ikut antrean agar bisa membeli makanan dengan harga terjangkau. Antrean berjalan tertib setiap harinya, karena keadaan mengantuk mendukung untuk patuh.

Makanan yang memiliki antrean punya kelebihan yaitu harga terjangkau dan lokasi strategis dari asrama. Hari yang masih pagi dan harus berjalan keluar dari lingkungan asrama rasanya mata masih berat untuk melakukannya. Budaya antre menjadi kenangan tersendiri bagi beberapa mahasiswa karena apabila tidak lakukan akan ada beberapa konsekuensi. Misalnya, kehabisan makanan karena malas antre pada jam lebih pagi dan bisa tidak sahur saat itu.

Makanan Malam untuk Sahur

Salah satu trik saya ketika lelah mengantre adalah membeli makan malam dimakan saat sahur. Makanan yang dimakan tidak segar karena tidak ada fasilitas dapur untuk menghangatkan kembali. Namun, cukup efektif untuk sedikit menghilangkan rasa jenuh terhadap antrean yang selalu membeludak. Beberapa hari awal sahur saya dan teman-teman antusias terhadap budaya antre yang terbentuk alami karena tuntutan serta akhirnya menjadi kebiasaan di hari selanjutnya. Akan tetapi, ada hari tertentu kami lelah dan sedikit bosan dengan menunya sehingga membeli makanan malam untuk sahur.

Trik tersebut lebih baik dari konsekuensi kalau tidak mengantre seperti tidak sempat sahur karena makanan habis. Karena saya dan teman-teman tetap berusaha mencari keberkahan dari sahur walaupun sedang di tempat baru dan berusaha mandiri. Saya tidak menduga bisa mendapat pembelajaran seru budaya antre saat sahur selama menjadi insan asrama.

Selamat sahur untuk esok hari :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun