"Bermain di Real Madrid adalah mimpi saya sejak kecil,"
Madrid kembali bikin gebrakan di bursa transfer. Setelah resmi mengamankan tanda tangan Kylian Mbapp, kini giliran bek kanan asal Inggris, Trent Alexander-Arnold, yang tiba di Santiago Bernabu. Pemain berusia 26 tahun ini diumumkan sebagai rekrutan  Los Blancos pada 11 Juni 2025 dan langsung diperkenalkan kepada publik sehari setelahnya. Kedatangannya bukan hanya sekadar transfer biasa ini adalah peluang perwujudan mimpi lama sang pemain yang akhirnya jadi nyata.
Trent datang dengan perc. Dalam sesi perkenalan, ia membuat banyak orang terkejut karena langsung menyapa fans dan wartawan dalam bahasa Spanyol yang cukup lancar. Rupanya, sejak beberapa bulan terakhir, ia memang sudah belajar bahasa tersebut secara intensif sebagai bentuk keseriusannya pindah ke Spanyol. "Bermain di Real Madrid adalah mimpi saya sejak kecil," ucapnya bang Trent Alexander-Arnold, Kalimat itu langsung mendapat tepuk tangan dari para Madridistas yang hadir.
Meninggalkan Liverpool tentu bukan keputusan mudah. Trent adalah pemain akademi The Reds dan sudah bersama klub Merseyside itu selama lebih dari 20 tahun, sejak usia 6 tahun. Ia mencatatkan lebih dari 250 penampilan di tim utama, menyumbang 18 gol dan lebih dari 80 assist, serta membantu Liverpool meraih berbagai trofi, termasuk Liga Champions 2019 dan Premier League 2020. Namun, bagi Trent, kesempatan mengenakan jersey putih kebanggaan Madrid adalah panggilan yang tak bisa diabaikan.
Real Madrid sendiri memproyeksikan Trent sebagai bagian penting dari proyek masa depan mereka. Ia dikontrak selama enam tahun hingga 2031, dan disebut-sebut langsung masuk dalam rencana taktik Xabi Alonso, pelatih baru Madrid yang juga merupakan mantan pemain Liverpool dan idola masa kecil Trent. "Xabi adalah salah satu alasan kenapa saya ke sini. Saya tumbuh mengidolakan gaya mainnya, dan sekarang dia akan jadi pelatih saya. Itu sangat gila tapi luar biasa," katanya dalam wawancara dengan Marca.
Dalam tim baru ini, Trent akan mengenakan nomor punggung 12, menggantikan nomor 66 yang selama ini identik dengannya di Liverpool. Peraturan di La Liga yang melarang nomor punggung di atas 25 untuk pemain tim utama membuatnya harus beradaptasi. Menariknya, nomor 12 itu sebelumnya dipakai oleh legenda Madrid di posisi bek kiri, Marcelo. Walau posisi dan gaya main berbeda, beban ekspektasi tetap besar.
Dari sisi teknis, Trent diperkirakan akan jadi andalan serangan dari sisi kanan. Gaya mainnya yang dikenal ofensif, kemampuan mengirim umpan silang tajam, dan akurasi bola mati yang mematikan, cocok dengan kebutuhan Madrid yang kini punya trio Mbapp, Vincius, dan Bellingham di lini depan. Ia bahkan sempat bereksperimen bermain sebagai gelandang bertahan di Liverpool, yang membuatnya semakin fleksibel dalam strategi taktik modern. Dalam skema Xabi Alonso yang banyak memakai formasi 3-4-2-1 atau 4-3-3 dinamis, Trent bisa jadi wing-back, inverted fullback, bahkan gelandang jika dibutuhkan.
Namun tentu, tak semua pihak langsung yakin. Beberapa analis menilai Trent masih perlu meningkatkan kemampuannya dalam bertahan. Dalam beberapa pertandingan besar bersama Liverpool, ia kerap diekspos saat menghadapi winger cepat. Tantangan terbesarnya mungkin bukan hanya soal adaptasi dengan taktik baru, tapi juga ritme permainan La Liga yang berbeda dengan Premier League. Tapi dengan mentalitas juara yang ia punya dan pengalaman bertanding di level tertinggi, banyak yang yakin Trent bisa membuktikan dirinya di panggung Spanyol.
Presiden Real Madrid, Florentino Prez, menyebut transfer ini sebagai bagian dari "pembaruan generasi" di tim. Ia memuji Trent sebagai pemain muda dengan kualitas teknis luar biasa dan karakter pemenang.Â
"Kami tidak hanya mencari pemain berbakat, kami mencari mereka yang punya DNA juara. Trent memilikinya," ujar Prez dalam sambutannya di konferensi pers perkenalan.