Pada tanggal 30 agustus lalu saya baru saja landing di kota jogja selepas libur semester kampus.Tepat pada saat itu pula sedang terjadi demo yang dilakukan oleh para mahasiswa UIN. ketika saya keluar bersama seorang teman saya setelah  menyelesaikan beberapa barang saya di kost. Saya sempat melewati jalan yang menjadi tempat dilaksanakannya demo oleh para mahasiswa tepatnya di pertigaan UIN. Pada saat saya melewati jalan tersebut akses jalan yang diberikan hanya bisa dilewati mungkin satu mobil. Karena saya hanya melihat sebentar apa yang terjadi saya mencoba bertanya kepada teman saya yang ikut dalam demo tersebut.dari info yang saya dapatkan adalah orasi  untuk mendesak para DPR dan POLDA yang harus adil,reformasi,revolusi.Dan terdapat orasi yang mereka tekankan bahwa"Demo tidak harus dengan kerusuhan ataupun anarkis, dan jangan sampai merusak fasilitas umum".
Hal ini bisa dikaitkan dengan teori Charles Tilly dalam buku nya yang berjudul "Social Movemenst 1768-2004". Menyebutkan bahwa Gerakan sosial menggabungkan tiga jenis klaim yakni;progam,identitas,dan kedudukan. Klaim progam melibatkan dukungan atau penolakan yang dinyatakan terhadap tindakan nyata atau yang disusul oleh objek kalim gerakan.klaim identitas terdiri dari pernyataan bahwa "kami"-para pengkalim-membentuk kekuatan yang Bersatu untuk diperhhitungkan.penmapilan WUNC (keberdayaan,kesatuan,angka,dan komitmen)mendukung klaim identitas.klaim kedudukan menegaskan ikatan dan kesamaan dengan actor poitik lain,misalnya minoritas yang terpinggirkan, kelompok warga negara yang diatur dengan tepat, atau pendukung setia rezim. Demokarsi juga mendorong pemnbentukan Gerakan sosial.Pada tahap awal demokratisasi, gerakan sosial sering kali pertama muncul di sektor-sektor terbatas seperti mahasiswa atau buruh, di mana demonstrasi dan pertemuan publik menjadi bukti nyata dari WUNC dan klaim yang diajukan. dengan demokratisasi,adalah pengembangan rezim yang memiliki kewarganegaraan yang relative luas dan setara,konsultasi yang mengikat antara warga negara mengenai kebijakan pemerintah,personel,dan sumber daya,serta perindungan minimal bagi warga negara dari tindakan sewenang-wenang oleh agen pemerintah(Tilly 2004). Demokratisasi sebenarnya membatasi rentang tindakan kolektif popular yang layak dan efektif. Gerakan sosial juga merupakan sebuah institusi yang diciptakan,dapat menghilang atau berubah menjadi beberapa bentuk politik yang berbeda.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI