Mohon tunggu...
Pingwin Pranata
Pingwin Pranata Mohon Tunggu... -

Keberuntungan bukanlah kuda yang bisa diberi aba-aba

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Surat Buwat Presidenku....

26 September 2014   05:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:29 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Walaupun saya gak kenal belio dengan baik, setidaknya saya memiliki rasa dan perhatian untuk orang seperti belio....dibalik semua kebaikan-perhatian-kepedulian belio dengan lingkungan, disana terlihat ketegaran (mungkin karena latar belakang masa hidup dulu) yang memberikan warna dalam prilaku-tindakanya dalam menetapkan keputusan.
Meski ada sekilas yang mengusik pikiranku...Kenapa belio begitu lentur untuk urusan Negara..apakah ini bagian dari dasar pendidikan rumah atawkah sebenernya belio LEMAH ???
Apapun yang terlihat melalui berita-kesan orang yang telah menjadi konsumsi publik...Belio Ciri seorang  "abdi dalem" yang selalu patuh dengan junjunganya ( terutama seorang ibu ), semestinyalah Belio juga mampu tuk meberikan prioritasnya...tapi kenapa begitu LUNAK ???
Apakah analogi pikiran saya ini berlebihan ataukah kurang pas, saya gak memikirkan itu semua....setidaknya saya telah memberikan penilaian-keputusan untuk menyatakan Belio seperti apa, karena saya selalu mencoba dan belajar untuk bisa menjadi belio yang saya anggap panutan ( orang Jawa )

PRESIDENKU...saya titip usul kalau memamng ada korelasi terhadap UUD negara sebagai rakyat beleh menyatakan pendapat.
1. Menjadilah pemimpin yang layak memimpin ( acuhkan pembisik )
2. Jadikan Hukum dalam posisinya - Politik pada karakternya...jangan dicampur aduk.
3. Ketetapan UUD 45 negara ini untuk mensejahterakan rakyat, lakukan sesuai koridornya....jangan melalui makelar ( pejabat/kolega yg memohon jatah proyek)
4. Berlakulah selayaknya orang jawa....jangan melupakan kulit kacang, insya allah gemah lipah loh jinawi-tentrem toto raharjo.
5. Rawe rawe rantas malang malang tuntas....ojo gumuh traping pakarti kang sujono, waspodo saliro suruping pakarti tansah ngemut angkoro.
Semoga apa yang telah menjadi kekukuhan hati Presiden tetep manjdi lentera selamanya.

Presiden....dijamanmu negri ini akan memiliki cerita
Dijamanmu bangsa ini akan mengingat derita serta kesengsaraan, ketika niatmu berbalik arah..!!!

Presiden....saya taw apa yang ada dibenakmu, meski tak selalu pasti.
saya mengerti apa yang menjadi tujuanmu...kemana langkahmu untuk negri ini...
Tapi banyak yang gak menerima apa yang akan kau lakukan, banyak fitnah yang akan kau terima...tapi saya yakin engkau mampu ketika masih dalam jiwa Kejawenmu...!!!

Presiden....ini semua bukan kehendak dirimu, tpi sudah menjadi kehendang bangsa ini untuk menobatkan engkau menjadi imam kami.....////

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun