Mohon tunggu...
Azis Tri Budianto
Azis Tri Budianto Mohon Tunggu... Dosen - Mahasiswa | Penulis | Filsuf
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dalam hidup kita hanya sebagai pemain, jadilah pemain yang menjalankan perannya dengan baik. _sing biasa bae

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Filosofi Kopi dan Makna dalam Kehidupan

15 Januari 2023   16:10 Diperbarui: 15 Januari 2023   16:13 6080
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Kopi (Koleksi Pribadi)

Rasa pahit, kembung, karang gigi atau gigi kuning adalah beberapa efek dari minum kopi. Kopi juga bisa menyebabkan insomnia karena kandungan kafeinnya bila dikonsumsi berlebihan. Namun, ada juga sisi positif dari kopi. Salah satunya adalah stimulasi saraf yang berfokus pada aktivitas.

Bagi sebagian orang, kopi bukan sekedar minuman biasa, tapi bisa dipahami sebagai sahabat, sahabat dan guru yang bisa memberi inspirasi di tengah kekacauan hidup. Bahkan di beberapa daerah, minum kopi merupakan bagian dari tradisi intelektual yang meliputi pekerjaan rumah, diskusi, rapat organisasi, dan lainnya. sambil meminum secangkir kopi.

Serbuk hitam (kopi) menjadi magnet yang mampu memikat para penikmatnya, baik tua maupun muda. Mulai dari kafe modern hingga angkringan tidak menyulut semangat penikmat menyeruputnya dan mampu menciptakan suasana hangat dan akrab. Karena kopi tidak pernah memilih siapa yang layak untuk diminum, karena sebelum secangkir kopi kita semua sama.

Kopi juga dimaknai oleh sebagian orang sebagai seni menikmati hidup, karena kopi memiliki karakter dan filosofi tersendiri. Misalnya, cappuccino dimaksudkan untuk mereka yang menyukai kelembutan sekaligus keindahan. Namun, penikmat cappucino sejati akan melihat bagian luar cangkir sebelum mencicipinya, dan harus ada standar dan performa yang tinggi, tidak bisa melihat apapun secara kebetulan. Jika sekilas tampak berantakan dan tidak konseptual, penikmat mungkin tidak mau minum.

Berbeda dengan cappucino, brewed coffee memiliki arti yang berbeda. Kopi tubruk dapat dipahami sebagai sesuatu yang lugu, sederhana namun sangat menarik jika kita pelajari lebih dalam. Kopi yang diseduh tidak peduli dengan bentuk, ini mentah dan diseduh dengan sangat cepat juga. Tapi tunggu sampai Anda menghirup aromanya. Keindahan kopi seduh terletak pada suhu, tekanan, dan urutan langkah penyeduhan yang tepat. Semua ini akan sia-sia jika Anda melupakan tujuan sebenarnya, yaitu wewangian.

Dalam buku Philosophy of Coffee (2016) karya penulis Dee Lestari, terdapat kopi yang melambangkan makna kesuksesan, sebuah bentuk kesempurnaan hidup yang dilakukan oleh Ben, seorang barista dan pecinta kopi hingga gila dan kecanduan kopi. Kemudian hasil dari proses pembuatan dan pencampuran kopi tersebut dinamakan Ben's Perfecto. Kopi juga melambangkan ketulusan, ambisi, dan cita-cita karena disiapkan setelah Ben menerima tantangan dari seorang tamu, pemuda berusia 30 tahun dengan hadiah sebesar VND 50 juta.

Di sisi lain, ada juga kopi yang mampu menciptakan suasana segar, tenang, sabar, hening dan bernostalgia. Namanya kopi Tiwus yang diproduksi di pedesaan. Kopi tiwus artinya kopi, sesempurna apapun kita membuatnya, kopi tetaplah kopi, dengan rasa pahit yang tidak bisa disembunyikan. Dari situ, kehebatan kopi Tiwus menawarkan sisi pahit yang memungkinkan satu langkah mundur untuk maju sepuluh langkah.

Seni adalah hal pertama yang harus dipelajari. Pahami dan praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya berhenti di bidang teori, tetapi berlanjut di bidang tindakan. Begitu juga dengan makna hidup, bukan hanya memahami makna, tapi juga bagaimana cara memaknainya. Saat ini, beberapa orang fokus untuk menemukan apa yang mereka sukai dan apa yang mereka sukai. Saat menjadi orang yang penuh kasih, fokuslah pada bagaimana mencintai dan memaknai kehidupan yang baik. Jadi hidup bukan soal bagaimana menjalani hidup, tapi bagaimana memaknai hidup.

Hidup adalah dialektika antara intensionalitas dan kesempatan, antara kebebasan dan kebutuhan. Di satu sisi, kita adalah tuan bagi diri kita sendiri dan di sisi lain, kita ditentukan oleh hal-hal di luar kendali kita. Kita bukan hanya makhluk yang berpikir, tetapi juga makhluk yang terlihat dan duniawi.

Dengan demikian, kehendak kita dalam tiga hal, yaitu keputusan, isyarat, dan kesepakatan, diwarnai oleh ketegangan antara kebebasan dan kebutuhan.
Filosofi kopi dan seni menikmati hidup adalah dua sisi yang saling terkait secara tidak langsung. Dari secangkir kopi, kita bisa menangkap arti dan makna hidup. Terkadang kita harus seperti cappuccino yang mencintai kelembutan dan keindahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun