LINTANG DWI INDRASWARI
NIM : 191231089
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur
Â
Apa itu HIV? Apa saja yang menyebabkan tingginya tingkat kasus HIV di Indonesia?
Â
HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang dan menghancurkan imunitas tubuh manusia, khususnya pada sel darah putih yang disebut sebagai sel CD4. Jadi, HIV akan melemahkan tubuh manusia terhadap infeksi oportunistik (opportunistic infection), seperti pneumonia, salmonella, kandidiasis, toxoplasma, and tuberkulosis (TB). Selain itu, virus ini juga merusak perlindungan sel kanker. Serangan virus HIV yang serius menyebabkan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). AIDS bisa disebut juga sebagai HIV stadium 3 dengan kondisi dan gejala yang kompleks.
Di negara Indonesia, penyebaran dan penularan HIV paling banyak disebabkan melalui hubungan intim yang tidak aman dan bergantian menggunakan jarum suntik yang tidak steril saat memakai narkoba. Gaya hidup pergaulan bebas dan maraknya narkoba suntik membuat risiko penularan virus HIV AIDS semakin tinggi. Penggunaan jarum suntik yang bergantian membuat remaja berisiko tertular.
Melihat tingginya kenaikan kasus HIV di Indonesia, tentunya edukasi dan juga sosialisasi sangatlah perlu untuk digencarkan di masyarakat khususnya di kalangan remaja yang masih duduk di bangku sekolah untuk meminimalisir terjadinya pergaulan yang menjerumuskan ke dalam hal -- hal yang tidak diinginkan. Kita tentunya harus bisa menggandeng mereka untuk dapat diarahkan ke hal- hal yang positif sehingga terhindar dari pergaulan yang tidak benar seperti seks bebas dan tentunya hal -- hal lain yang dapat memicu terjadinya seks bebas tersebut. Oleh karena itu kita bisa mencegahnya mulai dari sekarang dengan menghindari seks bebas, menjauhi narkoba, dan hindari penggunaan jarum yang tidak steril dan apabila merasakan gejala ringan seperti tanda-tanda HIV dan AIDS, segera konsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam Mitra Keluarga terdekat.
Pengobatannya sendiri terdapat obat yang telah ditemukan untuk terapi HIV adalah Antiretroviral (ARV). Fungsi dari ARV adalah untuk menghambat pertumbuhan virus agar ODHA tidak terkena infeksi oportunistik, dan mereka bisa tetap produktif seperti non-ODHA. Untuk mendapatkan ARV, pasien harus melakukan konsultasi kepada dokter agar diberi resep.
Sumber :
https://www.mitrakeluarga.com/artikel/perbedaan-hiv-dan-aids
https://www.jawapos.com/health-issues/0129529/remaja-rentan-kena-hiv-aids-ayo-jauhi- Â Â narkoba-dan-pergaulan-bebas
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI