4. Mengapa Perlu Belajar dari Sejarah?
Sejarah pergundikan mengajarkan kita bahwa fenomena sosial tak pernah lahir dari ruang hampa. Memahami akar sejarah hubungan semacam ini membuat kita lebih bijak dalam menyikapi dinamika masa kini, tanpa mudah menghakimi atau melabeli.
Pada akhirnya, perubahan sosial adalah keniscayaan. Sejarah bukan hanya catatan masa lalu, melainkan juga cermin untuk memahami perjalanan manusia.
Contoh Kasus
*Disclaimer*: Kasus ini hanya untuk tujuan ilustrasi.
Sebut saja D, seorang perempuan muda yang merantau ke Jakarta demi mengejar karier. Dalam perjalanannya, D bertemu dengan seorang pria paruh baya berinisial F, seorang pejabat perusahaan swasta. F menawarkan dukungan finansial dan fasilitas hidup mewah sebagai imbalan atas hubungan spesial yang mereka jalani. Bagi D, hubungan ini adalah bentuk perjuangan untuk bertahan hidup di tengah kerasnya persaingan kota besar. "Saya tahu risikonya, tapi ini pilihan saya," ujar D saat diwawancarai secara anonim.
Fenomena "ani-ani" mungkin tampak sebagai cerita baru dalam kehidupan modern. Namun, sejarah pergundikan mengingatkan bahwa manusia, sepanjang zaman, selalu bergulat dalam pusaran cinta, kekuasaan, dan kebutuhan. Di tengah perubahan zaman, marilah kita menatap masa kini dengan kebijaksanaan sejarah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI