Menurut American Diabetes Association (2023), konsumsi makanan rendah GI terbukti menurunkan kadar HbA1c, yaitu indikator rata-rata gula darah tiga bulan terakhir.
Hindari makanan olahan, tepung putih, dan minuman manis karena memicu resistansi insulin dalam jangka panjang.
2. Puasa Intermiten (Intermittent Fasting)
Puasa intermiten, seperti pola 16:8 (puasa 16 jam, makan dalam jendela 8 jam), mulai dilirik sebagai pendekatan alami untuk meningkatkan sensitivitas insulin. Studi dari The New England Journal of Medicine (2022) menunjukkan bahwa puasa intermiten mampu menurunkan berat badan dan mengatur kadar gula darah lebih stabil pada penderita diabetes tipe 2.
Namun, penderita yang sedang mengonsumsi insulin atau obat penurun gula darah harus berkonsultasi dengan dokter sebelum menerapkan pola ini.
3. Aktivitas Fisik Rutin
Latihan fisik terbukti memperbaiki metabolisme glukosa. Jalan kaki cepat selama 30 menit per hari sudah cukup untuk meningkatkan penyerapan glukosa oleh sel otot tanpa bantuan insulin.
Penelitian dari Diabetes Care Journal (2023) menemukan bahwa olahraga aerobik dikombinasikan dengan latihan beban memberikan hasil optimal dalam mengurangi resistansi insulin.
Aktivitas fisik juga membantu menurunkan berat badan, yang sangat berpengaruh pada kendali diabetes.
4. Konsumsi Tanaman Herbal Terpilih
Beberapa tanaman herbal telah diteliti memiliki efek hipoglikemik (penurun gula darah), di antaranya: