Bagi kebanyakan orang, pagi hari bukan hanya soal memulai aktivitas, tetapi soal menikmati momen. Sebelum hari benar-benar ramai dan padat dengan segala aktivitas entah itu saat weekday atau weekend, satu hal yang tidak bisa dilewatkan dalam suasana langit yang masih segar adalah "semangkuk bubur hangat" bagai penyemangat dalam menyembut segala huru-hara aktivitas, tenang.... hari ini akan kuhadapi rintangan dalam hidup tapi bentar sarapan bubur dulu!
Bukan cuma soal rasa, tapi juga soal suasana. Banyak yang memilih sarapan di tempat terbuka, dipinggir jalan atau mungkin seperti yang saya alami di pagi itu, sarapan bubur di Bawah pohon rindang. Tepatnya ada pada Jl. Brigadir Jend. Katamso No.66, Cihaur Geulis, Kec. Cibeunying Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat. Walaupun hanya berdagang bubur tapi hebatnya mereka pandai membuat pelanggan nyaman mereka yang  sarapan bubur ke sana bukan sekedar sarapan bubur melainkan mereka juga menciptakan momen dari yang muda hingga yang sudah berusia ada semua di sana. Ademnya Udara pagi Bandung ditemani aroma kaldu bubur dan teh panas yang mengepul, menciptakan sebuah cerita yang sulit dicari di kota besar lain.Â
Pagi itu, saya diajak teman- teman kuliah saya untuk bepergian ke suatu tempat  di Bandung, namun sebelum kami memulai perjalan ke tempat yang dituju, teman saya mengusul karena kami berangkat pagi dia mengajak kami untuk mengisi perut dahulu agar tidak tumbang di tengah perjalanan, tidak banyak negoisasi dia langsung mengajak kami ke satu tempat sarapan biasa yang menjual bubur.Â
Satu hal yang membuat saya dan teman-teman saya kaget bagaimana bisa hanya menjual bubur tempat ini ramai sekali bahkan sampai harus antri panjang, kalau mereka yang tidak tahu tempat ini, pasti mereka tidak pernah mengira ini adalah tempat berjual bubur karena tempatnya yang cukup luas, dengan desain yang minimalis dan menyatu dengan alam ditambah lagi satu hal yang paling penting, yaitu pohon-poho rindang. Â
Banyak pilihan menu bubur yang mereka sajikan mulai dari bubur kanton saikoro, bubur kanton udang, bubur kantor ayam, bubur kanton jamur, bubur kanton polos dan non topping tetapi masih banyak lagi topping terpisahnya seperti ceker tantul lada hitam, bone marrow, onsen egg, sate usus ayam, sate hati ampela, sate kulit ayam, sate telur puyuh, semua bubur di sini dijual dari mulai harga Rp. 20.000 ribuan saja.Â
Menu minumannya pun banyak mulai dari harga Rp.7000 hingga haga Rp. 19.000 tersedia teh manis, kopi susu, kopi hitam, teh susu, coklat, air mineral, semua tersedia dalam varian panas dan dingin. Â
Saya  mengira ini hanya menjual bubur pada umunya seperti yang abang-abang gerobak biasa jual, namun ternyata bukan hanya bubur yang mereka jual tapi ada dimsunyang lumayan cukup komplit. Dimsum shumai ayam, shumai monster, shumai hongkong, hakau, lumpia kulit tahu, pangsit suikiaw, pangsit udang, dan bapao telor asin semua dijual dengan harga mulai dari Rp. 15.000 hingga Rp. 22.000 rupiah.
Namun sayangnya pagi itu, saya dan teman-teman sampai di tempat dengan keadaan yang sudah sanagat ramai padahal ini masih jam 07.30 pagi dan salahnya kami mengambil minggu weekends sudah jelas pasti akan penuh. Toko bubur di bawah pohon ridang ini buka dari pukul 07.00 pagi hingga jam 11.000 lalu dilanjut di sesi sore hingga malam hari pada pukul  22.00 malam.Â