Mohon tunggu...
Luthfi Pramudia 20107030026
Luthfi Pramudia 20107030026 Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN SUNAN KALIJAGA

Halo saya Luthfi Pramudia Iqbal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menelisik Dinding: Sejarah dan Evolusi Graffiti

11 Mei 2024   17:38 Diperbarui: 11 Mei 2024   18:47 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 sumber: ArchDaily

Graffiti, sebuah seni yang ditemukan di jalanan, telah menjadi salah satu bentuk ekspresi budaya paling kuat di dunia modern. Dari tulisan sederhana hingga mural yang kompleks, graffiti telah menjadi simbol perlawanan, identitas, dan kebebasan berekspresi. Untuk memahami betapa pentingnya graffiti dalam budaya kontemporer, kita harus melihat ke belakang dan menjelajahi sejarah serta evolusinya.

Awal Mula Graffiti

Graffiti, dalam bentuknya yang paling primitif, dapat ditelusuri kembali ke zaman kuno. Di gua-gua prasejarah, manusia primitif meninggalkan jejak dalam bentuk gambar-gambar, tulisan, dan simbol-simbol yang bertujuan untuk berkomunikasi, merayakan, atau memperingatkan. Namun, pergeseran sejarah graffiti modern dimulai pada awal abad ke-20 di Amerika Serikat.

Zaman Klasik Graffiti: Tahun 1960-an dan 1970-an

Graffiti modern, sebagaimana kita kenal sekarang, mulai muncul di kota New York pada akhir tahun 1960-an dan awal 1970-an. Pada saat itu, subkultur masyarakat perkotaan yang dipengaruhi oleh kebudayaan Afro-Amerika dan Latinx berkembang pesat di wilayah Bronx. Para pemuda yang terpinggirkan secara sosial menemukan jalur ekspresi melalui seni jalanan, khususnya graffiti.

Perjalanan Gerakan Hip-Hop

Gerakan hip-hop, yang lahir pada masa yang sama dengan graffiti, memainkan peran penting dalam mengembangkan dan menyebarluaskan seni ini. Pada awalnya, graffiti digunakan sebagai bentuk identitas dan perlawanan terhadap ketidakadilan sosial dan ekonomi yang dialami oleh komunitas-komunitas urban. Namun, seiring berjalannya waktu, graffiti juga menjadi bagian integral dari budaya hip-hop secara keseluruhan, bersama dengan rap, breakdancing, dan DJing.

Perubahan Persepsi: Dari Tindakan Melawan Hingga Seni Jalanan

Pada tahun 1980-an, pandangan terhadap graffiti mulai berubah. Meskipun masih dianggap tindakan kriminal dan vandalisme oleh banyak pihak, ada juga pengakuan atas nilai artistiknya. Karya-karya seni jalanan mulai dipandang sebagai bentuk seni yang sah, bahkan diakui oleh institusi-institusi seperti galeri seni dan museum. Ini memicu pertumbuhan gerakan seni jalanan yang semakin besar dan beragam.

Graffiti di Era Digital

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun