Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kisah Jakal yang Gagal Menjaga Waktu

20 Mei 2023   22:45 Diperbarui: 20 Mei 2023   22:59 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua ekor jakal di tengah gurun gersang (Sumber: Krugerpark/Karl Svendsen)

/1/

Tersebutlah kisah seekor jakal bernama Girang. Tubuhnya ramping. Dari jauh seperti anjing, dari dekat seperti serigala. Rambutnya pendek dan kasar. Kulit tubuhnya cokelat kekuning-kuningan.

Semasa remaja hingga kuliah, Girang sangat menyenangkan. Ia selalu tersenyum riang. Itu sebabnya ia dinamai Girang. Ia incaran kalangan jakal jantan untuk dijadikan teman. Ia buruan kaum jakal betina untuk dijadikan gebetan. Ia diincar banyak orangtua jakal betina karena disebut-sebut sebagai calon menantu idaman.

Selepas kuliah di Institut Hutan Rimba, kehidupan Girang berubah. Hampir tiga ratus enam puluh derajat. Hampir berubah total. Tiada waktu lagi untuk kongko-kongko di kedai bersama konco-konconya. Tiada waktu lagi untuk bercakap-cakap dengan sanak kerabat.

Girang benar-benar sibuk. Sehari-hari ia kehabisan waktu untuk mendampingi Presiden Singa Auman. Semasa Pemilihan Presiden di Republik Hewaniah, Girang menjadi Jubir Capres Singa Auman. Otak encernya membuat calon dukungannya menduduki kursi RH 01.


Sekarang, Girang banyak kehilangan waktu. Ia sibuk saban hari di Gedung Kelabu. Menemani presiden, mengawal tamu negara, merumuskan kebijakan, merancang anggaran. Ia kehilangan waktu. Benar-benar kehilangan waktu.

/2/

Alkisah pada suatu pagi di akhir pekan yang cerah, Girang sedang bertamasya di Taman Jomlo. Ia menemani putrinya, Pijar, menikmati akhir pekan di taman. Mereka asyik bermain ludo.

Ketika tiba giliran Girang untuk melangkah, gawai berdering. Ada notifikasi surel. Saat ia gulir layar gawai, sebuah surel dari Menteri Kehakiman muncul. Isinya menegangkan. Pemberitahuan tentang tenggat penyusunan Rancangan Undang-Undang Kebinatangan yang berakhir besok.

Bersamaan dengan itu, sebuah pesan pendek dari sopirnya yang mengabarkan bahwa mobil yang ia kendarai mogok di depan sekolah putranya sehingga ia mesti meninggalkan mobil di sana agar bisa naik taksi ke rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun