Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Segitiga Dewa Kipas, Irene Sukandar, dan Deddy Corbuzier

16 Maret 2021   11:35 Diperbarui: 16 Maret 2021   13:32 1557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi permainan catur (Gambar: imaa-institute.org)

Kita tidak tahu masa lalu Dewa Kipas. Boleh jadi ia sering jongkok di pasar menantang tukang jajal catur cepat. Mungkin saja beliau hanya bertanding antarpos ronda. Namun, tidak menutup kemungkinan ia memang jago.

Dewa Gitar, Alip Ba Ta, juga main gitar di kos-kosan, di bawah poster alfabet, di dekat gelas kopi dan asbak. Main begitu saja. Namun, gitaris kondang dari antero bumi mengakui keunikan dan kejagoan sang Dewa Gitar. 

Berbeda dengan nasib Dewa Kipas. Alih-alih diselamati, ia dituduh curang. Tidak salah jika Dewa Kipas mangkel. Ia harus membuktikan kejagoannya. Ayo, Dewa Kipas, tantang semuanya! Biar jernih, biar terang. 

Sebagai penonton, seperti saat saya nongkrong di kedai kopi Kang Mamat menyaksikan bapak-bapak main catur, saya penasaran. Bagaimana caranya Dewa Kipas mencurangi MI Levy? Entahlah.

Bagaimanapun, Deddy tetap sebagai pihak yang paling untung. Dengan modal nama besar dan kemahiran menggiring tanda tanya, ia bisa meraup cuan karena mendapat banyak pemirsa. [kp]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun