Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Presiden Jokowi Divaksin atau Divaksinasi?

15 Januari 2021   14:19 Diperbarui: 15 Januari 2021   14:30 1660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bidik layar arti vaksin dari KBBI V Daring
Bidik layar arti vaksin dari KBBI V Daring
Selain memvaksin, bentuk turunan kata vaksin adalah tervaksin. Maknanya, sudah divaksin. Jika mengekor pada KBBI V Daring, ada kekeliruan pada kata turunan vaksin, yakni tervaksinasi. Itu kekeliruan yang manusiawi dari pengelola KBBI Daring. Bolehlah kita maklumi.

Selain memvaksin (divaksin) dan tervaksin, sebenarnya ada potensi pembentukan kata baru seperti bervaksin-pevaksin-pervaksinan. Bervaksin artinya mengandung atau mempunyai vaksin;  pevaksin berarti orang atau binatang yang tubuhnya bervaksin; dan pervaksinan dengan makna perihal bervaksin.

Bagiamana dengan alir pembentukan kata memvaksin? Mari kita sisir. Dari kata memvaksin akan muncul potensi bentukan kata baru, yakni memvaksin-pemvaksin-pemvaksinan. Pemvaksin berarti orang yang memberikan vaksin. Adapun pemvaksinan adalah proses, cara, atau perbuatan memvaksin. Kata pemvaksinan inilah yang semakna dengan vaksinasi.

Dari uraian di atas jelaslah bahwa klaim salah atau keliru pada bentukan kata divaksin jelas-jelas salah kaprah. Penggunaan kata divaksin oleh wartawan jika konteks maknanya adalah diberi vaksin sudah tepat. Sama sekali tidak keliru.

Bagaimana dengan turunan kata vaksinasi? Adapun kata turunan dari vaksinasi adalah memvaksinasi (melakukan vaksinasi) dan tervaksinasi (dapat atau sudah divaksinasi). Bentuk pasif dari kata memvaksinasi adalah divaksinasi (dilakukan vaksinasi).

Bidik layar kata vaksinasi dalam KBBI V Daring
Bidik layar kata vaksinasi dalam KBBI V Daring
Kita kembali dulu pada makna dasar kata vaksinasi, yakni penanaman. Dalam kata penanaman terkandung proses, cara, atau perbuatan menanam. Dengan begitu, arti divaksinasi bukanlah diberi vaksin, melainkan dilakukan vaksinasi. Kenapa demikian?


Begini alasan saya. Kata dasarnya saja vaksinasi, makna kata turunannya pun harus sejajar dengan makna asal. Apabila makna yang kita inginkan adalah seseorang diberi atau disuntik vaksin, kata yang tepat jelas divaksin. Bukan divaksinasi.

Bidik layar kata memvaksinasi dalam KBBI V Daring
Bidik layar kata memvaksinasi dalam KBBI V Daring
Kalau kita jeli mengamati KBBI V Daring, bentukan kata tervaksinasi tidak ada pada vaksinasi. Sebenarnya ada, tetapi penaja KBBI V Daring menempatkannya sebagai turunan kata vaksin. Itu keliru. Namun, maklumi saja. Manusia selalu berpotensi melakukan kekeliruan.

Bidik layar kata turunan vaksin dalam KBBI V Daring
Bidik layar kata turunan vaksin dalam KBBI V Daring
Lantas, apa simpulan artikel ini? Penggunaan kata divaksin yang dilakukan oleh wartawan pada hakikatnya sudah sesuai dengan alur pembentukan kata, selama makna yang dimaksud ialah "diberi vaksin".

Presiden Jokowi divaksin. Itu tepat. Kenapa? Beliau memang mendapat suntikan vaksin. Presiden Jokowi divaksinasi. Itu keliru. Kenapa? Beliau diberi vaksin, bukan dilakukan vaksinasi. Dengan demikian, tidak perlu ngegas pol dengan menuding wartawan keliru menggunakan kata divaksin. Bahwa banyak wartawan yang perlu mempelajari bahasa Indonesia dengan saksama, itu benar.

Namun, bukan cuma wartawan yang mesti berlaku seperti itu. Seluruh rakyat Indonesia wajib mempelajari bahasa Indonesia. Begitu, Ferguso!

Salam takzim, Khrisna Pabichara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun