Apabila kamu dalam situasi terpojok, tersudutkan, atau terdesak dan kamu tetap berpikiran jernih, masih sanggup berkepala dingin, atau jauh dari mencak-mencak maka kamu sudah mengamalkan aji "ekuanimitas". Selamat. Tidak semua orang sanggup bersikap begitu.
Pada sisi lain, kalopsia yang berlebihan bisa juga mengantarmu ke tubir sakit hati. Saat kamu terima honor Rp500.000,00 lantas membayangkan duit Rp50.000.000,00 tentu bikin rongseng. Bersyukur saja, ya. Sebab, akan ada yang bertambah dan bertumbuh di hatimu apabila kamu bersyukur. Jadi, gunakan kalopsia secukupnya.
Hanya saja, kelanoma tidak menular. Selama kamu gigih menahan dorongan meraih ponsel, selama itu pula kamu aman dari terjangan kelanoma. Saya sendiri sebal, pakai banget, kalau tengah asyik berhaha-hihi lalu ada yang khusyuk nian bersama gawainya.
Hanya saja, nosomania kerap dijadikan tameng atau dalih agar dijenguk atau dibesuk oleh Si Cinta. Sebenarnya ia tengah sakit tidak sakit. Merasa sakit, padahal tidak sakit. Meringkuk di balik selimut, padahal gerah. Merintih tidak keruan, padahal tidak menderita apa-apa. Singkat kata, perhatikan. Abrakadabra, langsung sembuh.
Pada dasarnya resiliensi adalah sumber daya batin yang kita butuhkan agar sanggup bertahan, pulih, dan bangkit dari keterpurukan atau keputusasaan. Kita tidak boleh menyerah. Laporan ditolak, buru-buru perbaiki. Ditolak lagi, lekas-lekas perbaiki lagi. Masih ditolak? Periksa otak bosmu. Eitz.
Silakan baca juga: Memperkaya Diri dengan Kosakata
Itulah enam kata apik yang kali ini saya suguhkan. Besok-besok jika masih ada sumur di ladang, dan tidak kering, akan saya tambahkan. Sebenarnya kalian dapat delapan kata. Enam dari saya dan dua kata dari Engkong Felix. Kalian bisa menambahkannya kalau mau repot-repot.
Sudah dulu, ya. Rindu sudah melambaikan tangan. Ia letih menemani hati saya.
Khrisna Pabichara